“Istilah pedataran aluvium pantai ini sudah diteliti seorang profesor Belanda sejak zaman penjajahan dulu. Ini merupakan pantai yang dinamis, di mana terdapat titik-titik pendangkalan, tetapi ada juga titik-titik yang mengalami pengerosian. Sementara pantainya terus bergerak karena dinamis dan di sisi lain karena penuh dengan aluvium, itu belum padu, belum kompak materialnya,” ujarnya.
“Lalu di atasnya diisi oleh manusia. Di bawahnya, karena umumnya berada di kawasan delta sungai dan dia [materialnya] belum kompak, maka diisi oleh air. Lalu, airnya diambil terus, maka menjadi kosong dan akhirnya lambat laun akan amblas,” sambung Dicky.
Oleh karenanya, lanjut Dicky, secara geologis, pedataran aluvium pantai merupakan wilayah yang rawan terjadi penurunan tanah lebih cepat.
Terlebih, pembangunan kerap tidak memperhatikan faktor lingkungan.
Baca Juga: Riza Bantah Joe Biden Soal Perkiraan Jakarta Tenggelam 10 Tahun Mendatang
“Misalnya ada sungai diurug, danau diurug untuk pembangunan, padahal itu tempat air, akhirnya banjir,” imbuh Dicky.
Dia menambahkan bahwa potensi penurunan tanah lebih cepat juga diperparah dengan mencairnya es di wilayah kutub sebagai dampak pemanasan global hingga membuat muka air laut naik.
Lebih lanjut Dicky mengatakan pernyataan Joe Biden terkait masa depan Jakarta yang kini menyita perhatian publik tersebut sebenarnya menjadi momentun tepat untuk menyadarkan masyarakat terkait ancaman penurunan tanah lebih cepat, khususnya di Jakarta.
“Masyarakat harus sadar, contoh sederhana jangan membuang sampah, mengambil air tanah secara besar-besaran. Masyarakat harus peduli bersama-sama. Katanya masyarakat kita gotong royong, tepo seliro, tapi untuk urusan begini kayanya masih belum. Ini momentum tepat untuk menyadarkan masyarakat,” tegasnya.
Dicky kembali menekankan untuk mengatasi persoalan ini tidak cukup hanya dengan regulasi.
Baca Juga: Joe Biden Singgung Jakarta Akan Tenggelam di Markas Intelijen Amerika Serikat
Dicky menyebut kesadaran masyarakat menjadi poin besar dalam penanganan masa depan Jakarta yang diprediksi bakal tenggelam itu.
Berita Terkait
-
Joe Biden Kembali Bicara: Sindiran Tajam dan Peringatan untuk Pemerintahan Trump
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
-
Langsung Dikejar Masalah Banjir Jakarta Begitu Jabat Gubernur, Pramono: Kemarin Mikirnya OMC, Besok Rob
-
Dikritik Karena Pakai Perahu Karet Saat Cek Banjir, Rano Karno Akui Tak Bisa Senangkan Semua Orang
-
Banjir Jabodetabek: Tata Ruang Rusak Parah, Sungai Kehilangan Daya Tampung!
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Jawab Tudingan PSI, Bank DKI Tegaskan Transaksi KJP Plus Tetap Aman
-
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu
-
Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
-
Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?
-
Terobosan Transportasi Jabodetabek: Transjakarta Ekspansi Besar-Besaran, Ini Rute-Rute Barunya