SuaraJakarta.id - Objek wisata alam masih menjadi incaran masyarakat untuk memanfaatkan momen Hari Libur Nasional seperti hari ini, Rabu (11/8/2021). Salah satunya dengan pergi ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Bogor.
Kendati demikian, tak semua pengunjung mengetahui adanya penutupan sementara objek wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Asropih Andaresta, warga Meruya, Jakarta Barat yang datang bersama rekannya, mengaku kecewa karena tak bisa menikmati wisata alam di Gunung Halimun Salak.
Asropih yang datang menggunakan motor tak mengetahui adanya penutupan objek wisata Gunung Halimun Salak.
"Saya nggak tahu kalau ditutup, kirain saya dibuka obyek wisata di Gunung Salak," ujar Asropih kepada Suara.com, Rabu (11/8/2021).
Asropih kemudian membandingkan kebijakan pemerintah yang menutup tempat wisata area terbuka, namun membuka mal.
"Lagi kenapa tempat liburan outdoor ditutup sedangkan mal buka," keluhnya.
Asropih menceritakan sesampainya di lokasi, banyak pengunjung yang juga tak mengetahui adanya penutupan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Lantaran ditutup, kata Asropih, pengunjung diminta petugas untuk memutarbalik kendaraannya.
Baca Juga: Mal Diizinkan Buka, Baru 70 Persen Tenant di Pondok Indah Mal Beroperasi
Asropih menambahkan, berdasarkan informasi petugas, penutupan objek wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak karena mengikuti aturan PPKM Level 4.
"Tadi saya sama teman sudah sampai di depan pintu masuk, tapi disuruh putar balik. Banyak juga yang ke sini pada nggak tahu dan disuruh pulang semua. Jadi langsung pulang ke Jakarta, mau ke mana juga kan sama tutup semua," kata dia.
Pria berdarah Betawi ini berharap agar pemerintah mempertimbangkan untuk membuka kembali objek wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya selain membantu perekonomian warga setempat, juga dapat meningkatkan imun yakni dengan menghirup udara segar di objek wisata alam.
"Padahal di tempat wisata kebanyakan memakai jasa orang asli atau lokal. Kemudian warga lokal yang berjualan juga bisa dapat pemasukan dari pengunjung. Mereka yang berjualan kan butuh makan, penghasilannya kan dari pengunjung yang datang. Ke tempat wisata alam kan juga bisa naikin imun," tutur Asropih.
Kekecewaan serupa juga dirasakan Ari yang tak bisa menikmati wisata alam di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Berita Terkait
-
Mushola 2 Lantai di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian Maulid, BPBD: Bangunan Tua Kelebihan Beban
-
Video Viral Kerusuhan di DPRD Kabupaten Bogor: Ini Fakta Sebenarnya
-
Detik-detik Pesawat Latih Meraung Lalu Jatuh di Atas Kuburan Bogor, Saksi Mata: Terbangnya Miring!
-
Mendengar Alam dalam Hingar: Pelajaran dari Curug Tilu Leuwi Opat
-
4 Spot Foto Bunga-Bunga Cantik di Batu yang Instagramable dan Bikin Betah!
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta
-
Kasus Pembunuhan Anak di Pondok Pinang Dihentikan! Ini Alasan Polisi
-
Livin' Planet dan Aktivasi Keberlanjutan Looping For Life Perkuat Komitmen ESG Bank Mandiri
-
Titik Rawan Jakarta Barat Dijaga Ketat! Polres Kerahkan Personel Gabungan