SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Satpol PP tengah gencar menutup etalase rokok di semua toko, minimarket hingga supermarket di kawasan Ibu Kota.
Hal itu merujuk pada Seruan Gubernur nomor 8 tahun 2021 tentang pembinaan kawasan bebas merokok. Aturan itu seharusnya diterapkan sejak Juni lalu.
Namun di Jakarta masih banyak ditemui minimarket yang memajang susunan rokok di etalase.
Pantauan Suara.com pada Selasa (14/9/2021) di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur masih ada minimarket yang memajang susunan rokok di rak etalase secara bebas.
Baca Juga: Pemkot Jakbar Tutup Poster Hingga Pajangan Produk Rokok di Semua Toko
Di atas etalase, masih terpampang poster merk dari sebuah produk rokok. Bahkan dari luar minimarket, penampakan susunan kotak rokok dapat dilihat, karena posisinya yang berada di bagian kasir.
Sementara pemandangan yang sama juga terlihat di salah satu minimarket di kawasan Jalan Sartika, Cawang, Jakarta Timur.
Puluhan kotak berisi rokok tersusun rapi di etalase di bagian kasir. Tidak kain atau benda apapun yang menutupinya.
Namun pada bagian atas etalase tidak terdapat poster dari merek rokok. Tampak pada bagian itu tidak ada gambar atau poster apapun.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan pihaknya baru melaksanakan seruan itu belakangan ini karena menerima laporan. Sejak Juni lalu belum ada laporan tentang pelanggaran pemasangan iklan atau reklame dan produk rokok.
Baca Juga: Penjual Daging Anjing di Pasar Senen Dikenai Sanksi Administrasi
"Karena kami baru mendapatkan informasi dan laporan adanya pemasangan iklan rokok itu di indoor. Ruang-ruang tertutup," ujar Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (14/9/2021).
Karena itu, ia meminta kepada masyarakat yang melihat masih adanya pemasangan iklan rokok di tempat umum agar segera dilaporkan. Pihaknya akan segera menindak dengan mencopot atau menutupnya.
"Minimarket-minimarket yang menayangkan iklan reklame rokok tidak diperbolehkan, apakah itu ditutup atau mungkin dihilangkan untuk tidak menayangkan iklan rokok di ruang indoor," jelasnya.
Tak hanya Sergub itu, penindakan ini juga mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 148 Tahun 2017 tentang petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan reklame. Meski sudah ada larangan mengiklankan rokok, tapi penjualan masih diperbolehkan.
"Jualan rokok sih boleh, yang nggak bolehnya reklamenya, tayangan iklannya yang nggak boleh," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Lewat JSDP, Pemprov DKI Wujudkan Sanitasi Sehat untuk Masyarakat Jakarta
-
Banyak Fasilitas Umum Rusak Pasca Demo di DPR, Begini Respons Heru Budi
-
Kondisi Menyedihkan Rusun Marunda Usai Dijarah Pencuri
-
PJ Gubernur Heru Budi: HUT ke-497 Jakarta Jadi yang Terakhir dengan Status Ibu Kota
-
Dishub DKI Minta Warga Lapor Jika Temukan Jukir Liar di Minimarket, Bakal Langsung Ditindak
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja