Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 29 September 2021 | 20:02 WIB
Kontrakan tempat tinggal SM (28), istri yang nekat gantung diri lantaran sakit hati suaminya selingkuh, di Ciputat, Tangsel, Rabu (29/9/2021). [SuaraJakarta.id-Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Warga Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mendadak dihebohkan dengan aksi gantung diri yang dilakukan SM.

Wanita berusia 28 tahun itu nekat akhiri hidup di sebuah kontrakan di Ciputat, Tangsel, Selasa (28/9/2021) kemarin.

SM diduga nekat gantung diri akibat sakit hati dan depresi lantaran suaminya selingkuh dengan wanita lain.

Ketua RT setempat, Sulaeman mengatakan, sebelum diketahui bunuh diri, SM dan suaminya berinisial D (30) sempat cekcok. Penyebabnya, karena sang suami memiliki wanita simpanan hingga dijadikan pacar.

Baca Juga: Diduga Selingkuh, Seorang Pemuda Disiram Pacar di Depan Selingkuhan, Warganet: Malunya Itu

"Awalnya cekcok, suaminya punya pacar lagi. Korban ngaku ke ibu-ibu teman curhatnya nggak mau gagal berumah tangga lagi. Jadinya kalau gagal lagi malu pulang kampung," kata Sulaeman ditemui di kediamannya, Rabu (29/9/2021).

Sebelum itu, Sulaeman menerangkan, SM sempat memergoki suaminya tengah bersama wanita lain di Lengkong, Serpong, Minggu (26/9/2021).

Saat itu, SM bahkan nekat jalan kaki dari Lengkong ke kontrakannya lantaran sang suami mengantar selingkuhannya terlebih dahulu.

"Istrinya ini SM sudah pernah pergoki suaminya lagi sama perempuan lain, SM sampai pulang ke sini jalan kaki. Akhirnya cekcok setelah itu," ungkap Sulaeman.

Sebelum diketahui mengakhiri hidup, Selasa pagi SM sempat jajan di warung, nyuci baju dan berbelanja kebutuhan dagangan seblaknya.

Baca Juga: Gak Kuat Bayar Setoran, Sopir Angkot Ini Jadi Manusia Silver di Tangsel, Modal Rp 20 Ribu

Sekira pukul 11.45 WIB, tiba-tiba sang suami SM berteriak minta tolong. Warga yang datang berusaha membantu melepaskan ikatan yang menjerat leher SM.

"Paginya warga juga sempat melihat dia nyuci, beli ayam, jajan. Nah sekitar mau adzan Dzuhur baru ada ramai-ramai minta tolong kalau ada bunuh diri," terangnya.

Setelahnya, SM dibawa ke Puskesmas Jombang untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tak tertolong dan meninggal dalam perjalanan ke puskesmas.

"SM dibawa sama anak saya sama suaminya naik motor ke puskesmas, tapi udah nggak tertolong," jelasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur Iptu Deni Nova membenarkan adanya aksi gantung diri yang dilakukan SM.

Peristiwa itu, kata Deni, dipicu sakit hati lantaran suami korban ketahuan selingkuh dengan wanita lain.

"Pada Minggu, memang si suami tertangkap istrinya sedang berduaan dengan wanita lain di Lengkong, jadi sempat cekcok. Kemudian pada Selasa jam 9 pagi kemarin, suaminya pulang dari kantor ya mungkin karena masih membahas soal itu masih cekcok," terang Deni.

Dari hasil pemeriksaan, Deni menyimpulkan bahwa yang terjadi pada SM merupakan murni bunuh diri. Aksi itu, pertama kali diketahui oleh anaknya yang berusia 6 tahun. Saat itu, lanjut Deni, sang suami pergi ke warteg dan duduk di depan kontrakannya.

"Anaknya yang pertama kali lihat, lapor ke si suami jadi langsung nolong. Usai pemeriksaan suaminya baru kita pulangkan tadi, dari pengakuannya jadi korban saat itu memang sudah berniat bunuh diri," paparnya.

Diketahui, keduanya sudah menjalin rumah tangga selama delapan tahun. Saat menikah, keduanya berstatus janda dan duda masing-masing memiliki satu anak.

Dari hasil pernikahan keduanya, dikarunia seorang anak perempuan yang kini berusia 6 tahun. Kini, jasad SM sudah dimakamkan di kampung halamannya di Rumpin, Bogor.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More