Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 14:43 WIB
Penampakan Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Kepala Puskesmas Tambora, Kristiani membantah pihaknya melakukan diskriminasi terhadap pasien, termasuk ibu hamil berinisial E yang sempat viral di media sosial. Klarifikasi ini menyusul kabar yang menyebut beberapa bidannya diduga melakukan pelecehan verbal terhadap E, seorang ibu hamil yang hendak melahirkan.

Dia menyatakan, para tenaga kesehatannya memberikan pelayanan dengan memprioritaskan keselamatan pasien.

"Kami tidak mendiskriminasi siapapun yang hendak melakukan persalinan," kata Kristiani saat ditemui wartawan di Puskesmas Tambora, Jakarta Barat, Jumat (8/10/2021).

Dia berujar, ibu hamil yang mendatangi Puskesmas Tambora untuk melahirkan bukan yang pertama kali. Telah banyak kejadian yang sama, semuanya selalu dilayani dengan baik.

Baca Juga: Bidan Puskesmas Tambora yang Diduga Lecehkan Ibu Hamil Sudah Kembali Bekerja

"Sebetulnya case (kasus) seperti ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah banyak case seperti ini dalam artian ibu hamil yang mau persalinan tidak membawa suaminya, dan semuanya baik-baik saja," ujarnya.

Kata dia, pendampingan tidak harus dengan suami, boleh saja dengan siapapun. Yang penting ada pihak yang bertanggung jawab dalam pengurusan administrasi.

"Jadi harus merujuk, harus ada pendamping yang bertanggung jawab untuk administrasi," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, kejadian itu viral di media sosial setelah diunggah kembali oleh salah satu akun Instagram dengan nama pengguna @lets.talkandenjoy pada Selasa (5/10/2021). Sebelumnya video itu diunggah oleh seorang perempuan di TikTok.

Wanita pengunggah video itu bercerita bahwa saudaranya yang sedang hamil 9 bulan pergi ke puskesmas untuk periksa menjelang lahiran.

Baca Juga: Bantah Bidan Lecehkan Bumil, Kepala Puskesmas Tambora: Pasien Kami Tangani dengan Baik

Sayangnya, ketika sampai di puskesmas ia justru diperlakukan kurang sopan oleh para nakes. Mereka menyampaikan kata-kata yang tidak pantas disampaikan ke pasien.

"Ada beberapa bidan di situ, sekitar 3-5 orang semuanya tidak bermoral dan beretika, dan yang membuat saya sangat marah adalah ketika mereka mengecek pembukaan bumil lalu mengatakan 'keputihannya banyak banget'," tulis wanita tersebut dalam sebuah rekaman video, Selasa (5/10).

"Lalu salah satu dari bidan tersebut ada yang menjawab 'IH JORSE' what?! Pantaskah seorang tenaga medis berbicara seperti ini?" lanjut wanita tersebut.

Lebih lanjut, ibu hamil tersebut seolah-olah dicap negatif oleh para bidan karena datang sendirian tanpa didampingi suami.

Lagi-lagi muncul perkataan bernada melecehkan dari salah seorang nakes yang memeriksa ibu hamil tersebut.

"Karena saudara saya sendiri, lalu langsung seperti di-judge kalau dia bukan wanita baik-baik," tulsinya.

"Bidan tersebut bisa-bisanya menyerang saudara saya yang sedang mules-mules dan nangis-nangis merintih kesakitan dengan pertanyaan 'Sudah berhubungan sama berapa cowok bu?', PANTASKAH?" lanjutnya.

Wanita tersebut mengaku memiliki sepotong video sebagai bukti. Ia bercerita tak bisa merekam lebih lama karena sempat diancam oleh satpam soal Undang-undang. Ia pun memohon dukungan dari warganet untuk melaporkan kasus ini.

Load More