SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mulai menyusun skema penerapan PPKM untuk peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sejumlah aturan pengetatan bakal diterapkan untuk mencegah melonjaknya kasus COVID-19.
Skema pengetatan tersebut bakal diterapkan sesuai dengan kondisi leveling di Kota Tangerang Selatan usai PPKM Level 3 batal diterapkan oleh pemerintah pusat.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya bakal menerapkan PPKM Level 2 yang diberlakukan di seluruh wilayah aglomerasi Jabodetabek.
"Kita indikatornya sih level 1, tapi karena masuk wilayah aglomerasi akhirnya menerapkan level 2, semua jadi level 2 se-Jabodetabek," kata Benyamin kepada SuaraJakarta.id, Rabu (8/12/2021).
Benyamin menerangkan, pihaknya bakal membahas persiapan penerapan PPKM Level 2 Nataru pada pekan depan bersama sejumlah Forkopimda di Tangsel.
Sejumlah skema pun sudah dipersiapkan. Mulai dari penutupan tempat wisata taman kota hingga pembatasan jumlah jemaat yang melakukan ibadah Natal.
"Saya mengambil sikap untuk tempat tertentu tidak kita buka. Misalnya taman kota yang milik aset Pemkot, akan kita tutup aja seperti sekarang dan sampai Januari kita evaluasi lagi," terangnya.
"Untuk jumlah jemaat di tempat ibadah, mereka para pengurus tempat ibadah sudah membuat aturan tersendiri. Hasil dialog, jumlah jemaat dibatasi hanya 50 persen aja dari kapasitas," sambung Benyamin.
Baca Juga: PPKM Level 3 Batal, Pemprov DKI Tetap Berlakukan Pembatasan pada Libur Nataru
Sementara itu, jumlah pengunjung di mal dan bioskop juga akan dibatasi. Maksimal 70 persen dari jumlah kapasitas mal ataupun bioskop.
"Mal dan bioskop boleh buka, tapi kapasitasnya mungkin kita batasi. Sampai 50-70 persen dengan menggunakan PeduliLindungi yang akan kita atur ke depannya," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya bakal melakukan patroli skala besar saat peringatan Nataru. Sejumlah Pos Komando Taktis (Poskotis) juga bakal dibuat untuk memantau aktivitas masyarakat dan membubarkan kerumunan.
"Aktivitas diperketat, kemudian kerumunan di jalan raya akan kita urai, pesta kembang api akan dibubarkan. Akan ada patroli gabungan pemda dan polri, kita akan juga poskotis untuk memantau kondisi di lapangan, di warga," paparnya.
Selain petugas keamanan, Benyamin meminta petugas kesehatan dan kebersihan untuk siap bersiaga ikut serta dalam Poskotis tersebut.
"Petugas tetap turun ke lapangan, puskesmas jangan libur, tenaga kesehatan, petugas dari DLH nggak libur, paling tidak di-shift. Mereka harus stand by," pungkas Benyamin.
Berita Terkait
-
Perhatikan Ini jika Ingin Berlibur ke Pantai Palabuhanratu Akhir Pekan Ini
-
40 Ucapan Selamat Tahun Baru 2022 dalam Bahasa Inggris Beserta Terjemahannya
-
Langgar Prokes dan Picu Klaster, Sri Sultan Bakal Tutup Paksa Destinasi Wisata Tak Taat
-
5 Kapolres Kumpul di Bogor Bahas PPKM Kawasan Wisata Puncak saat Libur Nataru
-
Perankan Badut Bikin Dirly Idol Ketagihan Berakting
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
8 Mobil Bekas yang Aman Dipakai Saat Banjir dan Lewati Jalan Rusak
-
Cek Fakta: Viral Luhut Biarkan China Mengelola Bandara Morowali, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Indonesia Gelontorkan Rp16,7 Triliun untuk Pulihkan Hutan Brasil, Benarkah?
-
10 Mobil Tua 90-an yang Kini Jadi Investasi Menguntungkan, Harganya Terus Naik
-
Cek Fakta: Viral Foto Disebut Proses Pembuatan Patung Megawati, Benarkah?