Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 05 Januari 2022 | 15:35 WIB
Jalan Komplek Salemba, Senen, Jakarta Pusat rusak karena proyek pembangunan sumur resapan. (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Jalan di Komplek Pendidikan Salemba viral di media sosial karena rusak akibat proyek sumur resapan. Tentunya, hal itu membuat para pengendara yang melintas merasa kesulitan dan tidak nyaman.

Seorang pengendara bernama Muhammad Revi (28) turut mengeluhkan hal tersebut. Jalan yang bergelombang dan tidak rata menjadi keluhan Revi ketika melintasi jalan tersebut.

"Gundukan tanah yang menumpuk sangat mengganggu sekali lalu lintas," kata Revi ketika ditemui di lokasi, Rabu (5/1/2022) siang.

Jalan itu tepat berada di belakang SMP Negeri 216 Jakarta Pusat dan berada di kawasan komplek pendidikan Salemba. Meski bukan jalan utama, kawasan tersebut sering dilintasi karena dekat dengan sekolah.

Baca Juga: Viral! Jalan di Senen Rusak Akibat Proyek Sumur Resapan, Begini Penampakannya

Kata Revi, rusaknya jalan tersebut juga bisa berimbas kepada orang tua murid yang hendak mengantarkan anaknya sekolah. Sebab, jika turun hujan, dia khawatir jalan akan menjadi licin dan sangat berbahaya bagi pengendara.

"Walaupun bukan jalan protokol kawasan komplek tersebut sering kali digunakan orang tua murid mengantar anaknya," ucap Revi.

Untuk itu, Revi berharap agar dinas terkait dapat segera merampungkan sisa-sisa proyek dan mengembalikan jalan ke sedia kala. Agar nantinya, para pengendara bisa melintas dengan nyaman.

"Sebaiknya selesai proyek dinas terkait atau kontraktor bertanggung jawab mengembalikan seperti awal sebelum dibuatnya proyek sumur resapan," pintanya.

Pengendara lain bernama Darmawan (29) turut mengeluhkan hal serupa. Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online itu kerap melintas di jalan tersebut ketika mendapatkan orderan di wilayah Salemba.

Baca Juga: Jalan Di Salemba Mendadak Viral Gegara Rusak Akibat Bekas Proyek Sumur Resapan

Darmawan memang terpaksa sesekali melintas di jalan tersebut karena jalan di depan SMP Negeri 216 ramai dilintasi murid saat jam pulang sekolah.

"Kalau jam bubaran sekolah, saya terpaksa lewat sini. Tapi kalau ini kan harus ada target lah minimal selesai kapan," ujarnya.

Darmawan berharap agar sisa proyek sumur resapan segera diberaskan. Bukan kemudiam ditinggal begitu saja dan merugikan pihak lainnya.

"Ya kalau mau bikin proyek itu ya sampai selesai bukannya belum tuntas ditinggal kaya gini, malah bikin susah kan. Yang kena susahnya kami gini. Pemerintah juga kalau mau monitor juga sering-sering ke lapangan," katanya.

Suara.com pada Rabu (5/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB mencoba menyambangi lokasi tersebut. Pantauan di lokasi, jalan tersebut masih dalam kondisi berantakan. Tumpukan tanah bekas proyek resapan dan paving blok juga terlihat masih berada di pinggir sepanjang jalan teraebut.

Ketika mencoba melintas, reporter Suara.com harus berhati-hati karena kontur jalan masih bergelombang dan tidak rata.

Meski demikian, saat itu terpantau sejumlah pekerja yang tengah memperbaiki jalan tersebut. Sekitar lima sampai enam pekerja tampak memindahkan gundukan tanah ke sisi jalan.

Di ujung jalan juga terpasang spanduk pemberitahuan agar pengendara tidak melintas sementara di jalan tersebut. Sementara itu, saat ini hanya terlihat beberapa pengendara saja yang melintas di jalan tersebut.

Viral Di Media Sosial

Akun Instagram @warungjurnalis mengunggah sebuah video yang menunjukkan jalan dalam kondisi rusak dan berantakan. Dalam video itu juga terlihat para pengendara motor kesulitan melintasi jalan tersebut.

Dalam keterangannya, disebutkan jika rusaknya jalan disebabkan karena adanya bekas proyek sumur resapan. Kondisi memprihatinkan itu terjadi terhitung mulai Selasa (4/1/2022) kemarin.

"Kirain jalur trek buat motor trail, eh ternyata bekas proyek sumur resapan di Komplek Pendidikan Salemba, Jakarta Pusat. Terlihat kondisi memprihatinkan pada Selasa (4/1) pagi," tulis akun Instagram @warungjurnalis sebagaimana dikutip Suara.com, Rabu (5/1/2022).

Hingga hari ini, video unggahan tersebut telah diberi tanda like sebanyak 483 dan dikomentari sebanyak 54 akun. Beragam komentar dari warganet bermunculan, salah satunya akun @petruchi****.

"pengen mantau komen, mangkrak," tulisnya.

Load More