SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Jakarta Barat menerapkan kebijakan micro lockdown di RW 02 Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari. Langkah ini diambil menyusul puluhan warga setempat terpapar COVID-19.
Micro lockdown ini tak hanya membuat warga sekitar kesulitan beraktivitas. Hal yang sama juga dirasakan seorang kurir salah satu ekspedisi, Ferdi Dapitra (21).
Ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, Ferdi mengaku kesulitan mengantarkan paket ke RW 02 Krukut yang tengah diterapkan micro lockdown.
Pasalnya ia tidak bisa melintasi area tersebut. Sedangkan penerima paket juga tidak bisa dihubungi.
"Tahu sih (ada micro lockdown). Kita juga kurir jadi kesulitan juga karena nomornya enggak bisa dihubungin. Sedangkan kita enggak bisa masuk juga," ujarnya, Sabtu (14/1/2022).
Situasi semakin membuat Ferdi serba salah. Sebab, berdasarkan standar operasional prosedur perusahaannya, ia tidak boleh menitipkan paket tersebut kepada petugas yang berjaga di depan portal.
"Enggak bisa, soalnya ini paket khusus. Tulisannya harus diterima oleh yang bersangkutan," katanya.
Ferdi sendiri takut jika harus masuk ke dalam. Namun karena pertanggungjawaban atas profesinya, ia tidak punya pilihan lain.
"Takut sih, tapi ya terpaksa buat kerja, buat cari uang," ungkapnya.
Baca Juga: Kronologi Kasus Omicron Pertama di Krukut, Mengeluh Sakit Pasca Piknik ke Luar Kota
Sementara itu, Lurah Krukut Ilham Nurkarin menyebut hingga kini telah ada 67 warga RW 02 Krukut yang positif COVID-19.
Rinciannya, 40 warga menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Sementara 25 orang lainnya isolasi mandiri di rumah.
"Dua orang lagi di rumah sakit rujukan. Ada di Rumah Sakit Tanjung Duren karena baru lahiran. Satu lagi di Rumah Sakit Tamansari," katanya saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).
Kontributor : Faqih Fathurrahman
Berita Terkait
-
Ardhito Pramono Ditangkap di Jakarta Timur, Micro Lockdown di RW 02 Krukut Diperluas
-
Kasus Omicron Pertama di RW 02 Krukut Ditemukan, Micro Lockdown Diperluas di 14 RT
-
3 Pelajar di Krukut Positif COVID-19, PTM Tetap Lanjut, Ini Alasan Pemkot Jakarta Barat
-
Tiga Pelajar SMP di Krukut Terkonfirmasi Positif COVID-19
-
4 RT di Krukut Lockdown Setelah 36 Warga Positif Covid-19, Wagub DKI: Biar Enggak Terpapar
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Maut Siswa di Kolong JakLingko, Gubernur Pramono Anung: Kami Akan Bertanggungjawab
-
Taksi Oleng Tabrak Pembatas Jalan Layang Pesing Telan Korban
-
Transjakarta Terapkan 'Zero Tolerance' Pasca Demo Karyawan Soal Dugaan Pelecehan Seksual
-
Operator Air Mancur Patung Kuda Ditemukan Tewas Tersengat Listrik
-
Mbak Cicha Hanindhito Himawan Pramana: SIM PKK Bisa Jadi Data Rujukan Program