Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 03 Februari 2022 | 20:03 WIB
Siswa SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjalani hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (6/9/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) tetap memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 50 persen. Padahal Gubernur Banten Wahidin Halim sudah menginstruksikan agar PTM se-Tangerang Raya dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, saat ini pihaknya masih menerapkan PTM 50 persen di sekolah.

Dia mengaku, pihaknya masih melakukan kajian soal kebijakan Gubernur Banten yang mengintruksikan PJJ untuk seluruh sekolah di Tangerang Raya. Termasuk Kota Tangerang Selatan.

"Kalau untuk SMP dan SD kita sudah memberlakukan seminggu ini PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) 50 persen, untuk sekarang PJJ kita lagi kaji, sementara ini masih 50 persen," kata Benyamin kepada SuaraJakarta.id, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Resmi! Mulai Besok PTM di Jakarta Jadi 50 Persen

20 Sekolah Ditutup

Sementara itu soal update kasus Covid-19 di sekolah, Benyamin menyebut, kini sudah ada 20 SMP yang ditutup lantaran ditemukan kasus positif Covid-19.

"Ada 20 sekolah yang anaknya terpapar Covid-19, tapi semuanya klaster keluarga. Kita enggak mau ambil resiko, SMP negeri dan swasta tutup sementara," papar Benyamin.

Benyamin pun meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel untuk mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di sekolah sehingga jumlahnya tak semakin bertambah.

"Ke depan saya minta untuk evaluasi perkembangan terakhir. Kalau angkanya meningkat se-Tangsel akan tidak mustahil dilakukan PJJ," pungkasnya.

Baca Juga: 2 Pejabatnya Terpapar Covid-19, Pemkot Tangsel Berlakukan WFH 50 Persen

Dieketahui, Gubernur Banten Wahidin Halim menginstruksikan agar aktivitas pembelajaran dialihkan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk wilayah Tangerang Raya.

Pasalnya, Tangerang Raya dianggap sebagai penyumbang kasus Covid-19 cukup banyak karena merupakan wilayah aglomerasi dengan DKI Jakarta.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More