SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memperketat mobilitas warga setelah dinaikkannya status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tangsel ke level tiga.
Salah satu kebijakan yang dilakukan yakni kapasitas tamu pada pesta pernikahan dan khitanan yang diizinkan hadir dipangkas setengahnya menjadi 25 persen, dan tak boleh makan di tempat.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus pada aturan resepsi pernikahan lantaran rawan menimbulkan kerumunan yang menjadi sumber penularan kasus baru Covid-19.
"Ini paling berpotensi menimbulkan kerumunan. Kita batasi betul dari kapasitas ruangan dan makannya pakai boks saja, enggak boleh gelar prasmanan. Dari semula 50 persen, di masa Tangsel PPKM Level 3 ini hanya 25 persen," kata Benyamin saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Selasa (8/2/2022).
Benyamin mengaku, sudah meminta Camat dan Lurah di wilayahnya untuk mengawasi betul pelaksanaan resepsi pernikahan. Salah satunya terkait izin pernikahan.
Dia meminta kepada Camat dan Lurah sebagai Satgas Covid-19 terdekat di masyarakat, tidak pandang bulu membubarkan pesta pernikahan yang tak memiliki izin Satgas Covid-19.
"Saya sudah tegaskan kepada Lurah dan Camat agar yang mau resepsi minta izin ke Satgas terdekat. Jangan enggak enak, misalnya ada keluarga pejabat gelar resepsi pernikahan yang tak memiliki izin, tegakkan aturan," tegas Benyamin.
Dia meminta petugas di lapangan untuk berani tegas lantaran kasus harian Covid-19 di Kota Tangsel naik hingga 1.500 kasus per hari.
"Per kemarin 1.526 kasus, sebelumnya 1.600 sekian naik, sekarang turun. Tapi angka ini bagi saya enggak bagus, angka seribuan itu bukan angka yang nyaman dan aman gitu," tuturnya.
Baca Juga: Tok! Crowd Free Night di Tangsel Ditiadakan
Benyamin menyebut, melonjaknya kasus Covid-19 di Tangsel diduga ada dua penyebabnya. Yakni kualitas masker yang digunakan buruk dan kerumunan masyarakat.
"Kalau dari hasil diskusi, pertama kualitas penggunaan masker. Masker itu dipakai pagi sampai sore kan itu nggak efektif. Kedua, orang berkerumun. Ini paling banyak, orang berkerumun di tempat hajatan, di restoran, pinggir jalan, kafe," ungkapnya.
"Makanya Presiden juga menyarankan untuk ditegakkan protokol kesehatan dan mengurai kerumunan. Dan kita akan gencar lagi patroli prokes oleh Satpol-PP bersama jajaran TNI, Polri dan lainnya," pungkas Benyamin.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Wacana LPG 3 Kg Pakai NIK: Puan Minta Pemerintah Edukasi Masyarakat
-
Rapper Melly Mike Menikmati Keindahan Kota Jakarta Lewat Trip Singkat
-
Rezeki Nomplok! Sikat 7 Link Saldo DANA Kaget, Ratusan Ribu Rupiah Siap Masuk Dompet
-
Kejutan Link DANA KAGET Siang Ini, Rp 477 Ribu Saldo Gratis Siap Jadi Rebutan
-
Panduan Pagi Pemburu Saldo: Tips Jitu Mendapatkan Link DANA Kaget Setiap Hari