SuaraJakarta.id - Kegiatan pengantaran pasien Covid-19 dengan ambulans di Jakarta meningkat tajam di bulan Februari 2022. Rata-rata hingga 40 pasien per hari.
Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Winarto mengatakan, berdasarkan data periode 1-18 Februari 2022, ada sebanyak 792 kegiatan pengantaran pasien Covid-19.
Bahkan, kata Winarto, pengantaran pasien Covid-19 di Jakarta pernah mencapai 45 kegiatan per hari. Angka ini melonjak tajam dibandingkan bulan Januari 2022 yang rata-rata 27 kegiatan per hari.
"Berdasarkan data (Dinas Kesehatan) kita memang meningkat ya, terutama mungkin dari Januari - Februari ya. Jadi kalau hitungan rata rata sehari kisarannya di angka 40 sampai 45 fasilitas rujukan ya," ujar Winarto kepada wartawan, Senin (21/2/2022).
Winarto menuturkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan layanan call center 119 atau kontak BPBD DKI 112 yang bisa dihubungi kapanpun bagi warga yang membutuhkan ambulans.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga memiliki aplikasi JAKI yang didalamnya ada fitur JakAmbulans yang juga bisa digunakan masyarakat untuk permintaan pengantaran pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan.
"Kan selama ini kita sudah punya call center ya, jadi masyarakat tinggal kontak ke kita di 119 atau ke nomor yang punyanya BPBD di 112. Sama satu lagi sekarang kan masyarakat sudah punya aplikasi ya JAKI bisa lewat namanya fiturnya JakAmbulans. Tinggal teken call darurat nanti langsung terhubung di call center kami di AGD," ucap Winarto.
Selain itu, Winarto menyebut fasilitas pengantaran dengan ambulans diprioritaskan untuk pasien Covid-19 yang bergejala sedang sampai berat.
"Yang gejalanya sedang sampai berat yang butuh segera gitu ya memang bisa langsung ke kami. Karena memang kami prioritaskan untuk yang gejala sedang sampai dengan berat," tutur Winarto
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap Kasus Covid-19 Varian Omicron di 13 Provinsi Sudah Melebihi Puncak Delta
Sementara kata dia, jika pasien mengalami gejala ringan atau tidak bergejala, dapat melaporkan ke Satgas RT/RW atau ke Puskesmas.
"Kalau bicaranya terkait kalau gawat darurat ya, kalau memang butuh segera bisa kontak kami, tapi kalau gejalanya mungkin tidak bergejala, ringan seyogyanya sih memang tetap lapor ke Puskesmas atau nanti ke satgas RT/RW ya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap-Siap, BMKG: Hujan Ekstrem Ancam Indonesia, November 2025 - Februari 2026
-
Warga Apresiasi Pelayanan SKCK Online Polda Metro yang Ramah dan Cepat
-
NHM dan Pemerintah Bahas Adendum ANDAL untuk Perkuat Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan
-
Bank Mandiri Akselerasi Industri Kopi Nasional Lewat Jakarta Coffee Week 2025
-
Gajian Tambahan Hari Ini? Rebutan DANA Kaget GRATIS Sekarang