SuaraJakarta.id - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto menemui dua asisten rumah tangga (ART) yang telah ditetapkan sebagai tersangka penganiaya balita anak majikan di Polsek Cengkareng, Jakarta Barat.
Kak Seto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi INA dan ANI hingga tega aniaya anak majikan sendiri. Latar belakang masa lalu menjadi alasan mereka menyakiti balita majikannya.
"Kami tadi menjumpai pelaku, pelaku muda mengaku memiliki latar belakang traumatik saat kanak-kanak dan remaja," kata Kak Seto, Senin (21/3/2022).
Kemudian, pelaku lainnya mengaku pernah mendapatkan kekerasan oleh majikan sebelumnya. Sehingga kedua ART ini bisa dikatakan tidak bisa terlepas dari traumatik di masa lalu.
Kak Seto menjelaskan, menghilangkan traumatik tidaklah mudah. Meski sudah bertahun lalu mendapat kekerasan, namun pengalaman traumatik itu dapat meledak kapan saja.
"Peristiwa ini pun dia mengakui, sehingga sesuatu yang salah. Tidak bisa lepas dari pengalaman traumatik yang bisa meledak suatu saat," ungkapnya.
Seto mengatakan kedua ART yang telah menjadi tersangka ini juga perlu mendapat pendampingan psikiater guna membantu terlepas dari pengalaman traumatik masa lalu.
"Mungkin juga perlu pemeriksaan psikiatri, bagaiamana pelaku ini meski sudah punya anak, sebagai ibu, tapi kenapa bisa melakukan tindakan ini," tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Kalideres, Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan psikologis terhadap kedua ART tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penganiayaan ART Terhadap Balita di Cengkareng yang Viral
Hal ini untuk memastikan kejiwaan para tersangka lantaran tega aniaya balita.
"Kami dari penyidik akan membawa tersangka untuk dilakukan pemeriksaan psikiater di RS Kramat Jati, apakah tersangka ada kelainan kejiwaan atau tidak," jelasnya.
Untuk motifnya sendiri, lanjut Ardhie, kedua tersangka ini kesal diduga lantaran para balita ini susah saat diberikan makan.
"Kalau menurut hasil pemeriksaan kenapa tersangka ini melakukan pemukulan terhadap anak-anak karena memang pertama kesal, anaknya sering nangis dan susah untuk makan, makanya kesal dan dia melakukan pemukulan," tutupnya.
Kontributor : Faqih Fathurrahman
Berita Terkait
-
Nyoblos di Ciganjur, Cawagub Kun Wardana Pede Menang di Jakarta Utara dan Barat
-
Ikut Gembira Guru Supriyani Divonis Bebas, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Mudah-mudahan Ini Kasus Terakhir
-
Kompak Pakai Rompi 'JAKI', Pramono-Anies Blusukan Bareng di Cengkareng Jakbar
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
Terkini
-
Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Karno Unggul di TPS Anies Mencoblos
-
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Pantau Hitung Cepat dari Posko Pemenangan Siang Ini
-
Ditemani Sang Istri, Ridwan Kamil Gunakan Hak Suara di TPS Kota Bandung
-
Dharma Pongrekun Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 31 Lebak Bulus
-
Pramono Mengaku Bisa Tidur Tenang Jelang Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024