Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 01 April 2022 | 14:07 WIB
Banderol harga baru Pertamax di salah satu SPBU di kawasan Jakarta Barat, Jumat (1/4/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Kenaikan harga Pertamax membuat para pengguna kendaraan menjerit. Pasalnya kenaikan tersebut dinilai cukup menguras kantong.

Pandi Ramadhan (26), salah seorang pegawai swasta mengatakan, kenaikan harga Pertamax tidak berimbang dengan pendapatannya saat ini.

Kenaikan bahan bakar kendaraannya tak berbanding lurus dengan penghasilannya.

"Keberatan banget, bensin naik tapi gaji gak naik. Sedangkan kita harus terus isi bensin," ungkapnya kepada Suara.com, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Warga Kota Cimahi dan Bandung Barat Buru Pertalite, Antrean Mengular di Sejumlah SPBU

Terlebih kenaikan BBM jenis Pertamax ini dilakukan menjelang puasa. Otomatis lanjutnya, membuat pengeluarannya lebih ekstra bila dibandingkan sebelumnya.

Biasanya pandi mengisi BBM untuk motornya senilai Rp 30 ribu dalam kurun 2 hari sekali. Kedepan mungkin ia bisa mengeluarkan kocek Rp 40-50 ribu dalam setiap pengisian.

"Biasanya ngisi Rp 30 ribu, kalau naik mungkin bisa ngisi Rp 40-50 ribu," ujarnya.

Saat ini, BBM jenis Pertamax dibanderol dengan harga Rp 12.500 per liter. Naik sekitar Rp 3 ribu dari sebelumnya yang diangka Rp 9 ribu per liter.

Meski terjadi kenaikan, Pandi mengaku tidak akan berpindah kebahan bakar jenis lain yang lebih terjangkau seperti Pertalite.

Baca Juga: Resmi Naik, Ini Daftar Harga Pertamax di Sejumlah Daerah Termasuk Kepri

Sebab, kandungan oktan dalam bahan bakar menjadi pertimbangannya dalam pemilihan bahan bakar.

Load More