Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 08 April 2022 | 21:44 WIB
Ilustrasi tawuran. [Antara]

SuaraJakarta.id - Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang segera mencari solusi terkait maraknya tawuran remaja, terutama saat Ramadhan.

Gatot menyebut, Pemkot Tangerang sudah mencanangkan program sanksi bagi pemuda, terutama pelajar yang tawuran untuk diberikan pendidikan semi militer di markas TNI.

Program itu dipilih setelah penjajakan program pendidikan di pesantren bagi remaja yang tawuran tidak dapat dilakukan, karena dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi anak di pesantren.

"Pak Wali (sudah) diskusi dengan beberapa pesantren, nanti malah membawa pengaruh buruk. Anak yang baik-baik di pesantren malah ke bawa. Rencananya konsepnya kerjasama dengan TNI entah itu tingkat disiplin atau push-up, dikasih pendidikan semi militer. Ini sedang dikaji," ungkap Gatot ditemui usai acara di Tangerang, Jumat (8/4/2022) malam.

Baca Juga: Buat Ring Tinju Atasi Tawuran Pelajar, Wali Kota Tangsel: Nanti Kita Bikin Pertandingan

Gatot mengaku, heran dengan aksi pelajar saat ini yang marak melakukan tawuran.

Dia menduga, maraknya tawuran tersebut sebagai salah satu dampak dari media sosial.

"Kita juga bingung kenapa anak-anak muda kita trennya kok kayak gini. Ini kalau menurut saya dampak teknologi dari medsos," ungkapnya.

Gatot menganggap, pendidikan semi militer di lembaga TNI bakal jadi salah satu solusi tepat membuat efek jera bagi para pelajar yang mengikuti tawuran.

"Mudah-mudahan ini segera karena ini crowded, menurut saya sudah menjadi tren di kalangan pelajar," paparnya.

Baca Juga: Jaringan NII, Ini Peran 5 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Tangerang

Politisi PDIP itu mendesak Pemkot Tangerang segera merealisasikan sanksi pendidikan semi militer bagi para pelajar yang terlibat tawuran.

"Harapannya segera, kalau bisa bulan ini juga. Agar ada shock terapi buat anak-anak kita, ada pendidikan yang membuat sadar oh ini (tawuran) nggak bagus," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More