SuaraJakarta.id - Muncul petisi nama Muhammad Hoesni Thamrin, atau yang lebih dikenal dengan sebutan MH Thamrin, menggantikan penamaan Jakarta International Stadium (JIS), stadion kebanggaan masyarakat Ibu Kota. Petisi itu dibuat oleh sejarawan JJ Rizal melalui laman change.org.
JJ Rizal menilai, penamaan JIS dianggap melanggar UU Nomor 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan karena menggunakan Bahasa Inggris.
Selain itu, nama JIS dianggap tidak dapat memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional. Karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif.
"Diusulkan mengambil nama Soeratin yang merujuk kepada nama tokoh pendiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), tapi sejarah menunjukkan ada tokoh yang lebih tepat, yaitu MH Thamrin," tulisnya melalui laman change.org.
Baca Juga: Jejak MH Thamrin di Sepak Bola, Dari Lapangan Petojo hingga Dorong Soeratin Dirikan PSSI
Lantas siapakah MH Thamrin yang namanya diusulkan gantikan penamaan JIS? Berikut sekilas biografi MH Thamrin:
MH Thamrin merupakan tokoh Betawi yang juga Pahlawan Nasional, salah satu pejuangan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir pada 16 Februari 1894 dan tinggal di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dikutip dari laman setubabakanbetawi.com, ayah MH Thamrin merupakan seorang Wedana—pembantu Bupati yang membawahi beberapa orang Camat. Sebagai anak dari seorang Wedana, ia berkesempatan sekolah sampai tingkat tinggi.
Teman-temannya biasa memanggil MH Thamrin dengan panggilan Mat Seni. Ini menjadi kebiasaan masyarakat Betawi untuk menyingkat nama orang. Mat singkatan dari Mohammad. Sedangkan Seni dari Hoesni.
Baca Juga: Muncul Petisi Penggantian Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin, Ini Reaksi Wagub DKI
Semasa sekolah, MH Thamrin sudah tertarik pada politik. Ia sering berkumpul dengan pemuda-pemuda dari berbagai perkumpulan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa.
Tiap pulang sekolah ia selalu melewati kampung-kampung pribumi yang kumuh. Timbullah keinginannya untuk memperbaiki nasib masyarakat pribumi.
Di usia 25 tahun, MH Thamrin menjadi anggota Gemeenteraad Batavia atau Dewan Kotapraja Betawi. Di sinilah ia memperjuangan kehidupan masyarakat pribumi.
Ia membangun sekolah untuk rakyat, membangun sarana kesehatan, memasang penerangan jalan, dan membangun kanal untuk mencegah banjir dari sungai Ciliwung.
Pada tahun 1923, MH Thamrin mendirikan Kumpulan Kaum Betawi. Atas keberhasilannya MH Thamrin diangkat menjadi wakil walikota Batavia. Kemudian ia menjadi anggota Volksraad atau Dewan Pertimbangan Rakyat.
Saat menjadi anggota Volksraad, perjuangannya bukan hanya untuk masyarakat Betawi, tapi untuk Indonesia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Promo Hypermart Spesial Idul Adha Sampai 9 Juni 2025, Detergen Turun Harga
-
5 Rekomendasi Primer Untuk Kulit Kering Dan Membuat Tampilan Make Up Lebih Tahan Lama
-
Akhir Pekan Makin Cuan! Segera Klaim 5 Link Saldo DANA Kaget yang Sudah Tersedia
-
Rekomendasi 5 Merek Granit Lantai Premium, Diakui Awet Dan Punya Warna yang Bagus
-
Desain Rumah Tropis: Rekomendasi Hunian Nyaman dan Hemat Energi untuk Iklim Indonesia