SuaraJakarta.id - Aksi viral konvoi pemotor beratribut khilafah di Cawang, Jakarta Timur, disorot berbagai pihak. Ada yang khawatir kemunculan mereka membangkitkan soal paham khilafah.
Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andri mengatakan, pemotor yang konvoi dengan membawa tulisan dan bendera khifalah itu merupakan kelompok Khilafatul Muslimin yang berbasis di Lampung.
Dia menilai, aksi tersebut sebagai sesuatu yang aneh. Sebab, berbeda dengan karakter aktivitas kelompok tersebut yang selama ini tak pernah melakukan provokatif.
Kini, kata Andri, justru mereka membuat gaduh dan muncul ke publik seolah sebagai bentuk provokasi.
"Saya malah merasa aneh, yang biasanya nggak nongol, tiba-tiba nampak. Padahal momentum politiknya tak ada yang serius terjadi," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022).
Cara Dakwah Berbeda dengan HTI
Menurutnya, kelompok Khilafatul Muslimin memiliki cara dakwah berbeda dengan kelompok HTI yang kini sudah dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah.
Jika Khilafatul Muslimin memiliki cara dakwah yang biasa dan tidak ekstrem. Sedangkan HTI cukup ekstrim dan aktif di dunia dakwah yang sifatnya terbuka.
Baik di media sosial maupun isu-isu populis dengan isu demonstrasi. Bahkan, lanjut Andri, mereka berdemonstrasi bersama-sama dengan isu politik dan lainnya.
Baca Juga: Terpopuler: Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah Langgar UUD 45, Petisi Penggantian Nama JIS
"Ketika kini mereka provokatif perlu dilihat apakah mereka mengalami perubahan strategi atau tidak. Tapi di sisi lain sebetulnya ya kita harus mengerti dalam konteks ideologi kelompok ini tidak bisa dibubarkan," paparnya.
Perlu Diwaspadai
Meski begitu, dia tetap menghimbau agar tetap mewaspadai gerakan dari Khilafatul Muslimin yang secara ideologi yang tak sesuai dengan ideologi yang diterapkan di Indonesia.
"Saya kira karena secara ideologi kita Pancasila, segala ideologi yang bertentangan perlu diwaspadai, perlu dicek seberapa kuat mereka, seberapa jauh mereka mulai menyebarkan ideologinya, perlu ada kajian-kajian ideologi seberapa berbahaya terhadap pancasila," paparnya.
Dia meminta, agar masyarakat luas tetap waspada terhadap gerakan Khilafatul Muslimin.
Meski tidak melakukan cara dakwah kekerasan, jangan juga terlena dengan cara dakwah yang manis tentang kekhilafahan.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah Langgar UUD 45, Petisi Penggantian Nama JIS
-
Polda Metro Jaya Sebut Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah di Jaktim Langgar UUD 1945
-
Khilafatul Muslimin Muncul Berdekatan dengan Hari Lahir Pancasila, GP Ansor Khawatirkan Hal Ini
-
Terpopuler: Warga Cilandak Diduga Terpapar Virus dari Tikus, Densus 88 Selidiki Video Konvoi Bawa Atribut Khilafah
-
Densus 88 Selidiki Video Konvoi Pemotor Bawa Atribut Khilafah di Cawang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Soeharto Memenuhi Syarat Pahlawan Nasional, Tapi...
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis