Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Jum'at, 10 Juni 2022 | 20:30 WIB
Sergio, pemilik restoran Babiambo minta maaf gegara bikin gaduh jual menu rendang babi. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Sergio, pemilik restoran online Babiambo, mengklarifikasi latar belakang penamaan usaha daring miliknya dan menu yang dijajakannya.

Dia mengaku sama sekali tidak bermaksud untuk menghina atau menodai budaya masyarakat Sumatera Barat.

Pemilihan usaha makanan bernuansa Padang dengan olahan babi dipilihkan karena kecintaannya terhadap masakan Ranah Minang tersebut.

"Mungkin kenapa ide ini seputar Padang? Karena saya pribadi suka banget sama masakan Padang, seminggu minimal sekali saking cintanya," kata Sergio saat ditemui wartawan di kediamannya di Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: Viral Jual Rendang Babi, Pemilik Klaim Babiambo Sudah Tutup Sejak 2 Tahun Lalu

Karena hal tersebut, dia berpikir melakukan inovasi untuk menghadirkan olahan yang berbeda.

"Kenapa Padang? Kita kepikiran saja idenya, gimana caranya menyampaikan ke publik bahwa ini tuh sesuatu yang mereka biasa makan di suasana Padang," kata Sergio.

"Masakan-masakan seperti gulai, bakar atau rendang yang bisa didesain secara dari istilah semua orang paham, ketika dengar Padang diasosiasikan dengan rendang, gulai dan lain-lain. Hanya untuk publikasi sebenarnya," jelasnya.

Publik, terutama warga Minangkabau, digegerkan oleh beredarnya foto menu nasi babi yang dijual di gerai rumah makan padang di Kelapa Gading, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Menu andalannya adalah rendang babi. [Instagram]

Di samping itu, dia juga mengungkapkan, membuka usaha secara daring karena pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal 2020, mendorongnya mencari usaha sampingan.

"Saya memang sempat coba memulai usaha karena itu kan awal pandemi ya, semua mencoba mencari opportunity (peluang) secara online. Apa sih peluangnya gitu, waktu itu akhirnya melakukan secara online," kata Sergio.

Baca Juga: BM3 Medan soal Restoran Padang Jual Rendang Babi: Ini Penghinaan, Harus Diproses Hukum

Tutup Sejak 2020

Diakuinya usaha tersebut juga tidak berlangsung lama, hanya bertahan kurang lebih tiga bulan, dan sudah tidak beroperasi sejak 2020 lalu.

Karena usahanya yang sudah lama tutup menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat, Sergio pun menyampaikan permohonan maafnya.

"Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini. Soalnya benar-benar enggak ada maksud untuk menyinggung," kata Sergio.

Dia juga tidak menyangka usahanya tersebut akan viral dan menjadi kontroversi.

"Karena keterbatasan knowledge kita juga, kalau ternyata ini akan menyinggung ke arah sana, saya menyesal banget. Kalau tahu dari awal bakal begini tidak akan kita lakuin," ujarnya.

Publik, terutama warga Minangkabau, digegerkan oleh beredarnya foto menu nasi babi yang dijual di gerai rumah makan padang di Kelapa Gading, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Menu andalannya adalah rendang babi. [Instagram]

Viral di Medsos

Seperti pemberitaan sebelumnya, jagat media sosial sempat digegerkan oleh beredarnya foto menu nasi babi yang dijual disebut sebuah gerai restoran Padang bernama Babiambo.

Banyak kalangan menilai menjual aneka olahan daging babi di rumah makan Padang adalah bentuk penghinaan. Rumah makan Padang lazimnya tidak menjual lauk berbahan dasar daging babi.

Restoran online Babiambo menjual sejumlah menu olahan daging babi. Di antaranya rams spesial Babiambo yang terdiri dari nasi putih, babi gulai, babi rendang, sayung singkong dan sambal. Menu itu dihargai Rp 48 ribu seporsi.

Ada pula menu nasi babi bakar yang dihargai Rp 36 ribu. Selain itu, ada nasi rendang babi yang dijual seharga Rp 40 ribu.

Load More