SuaraJakarta.id - Selain menggratiskan naik tiga moda transportasi massal—TransJakarta, MRT, dan LRT—pada hari ini. Pemprov DKI Jakarta juga menggratiskan warga masuk 11 museum.
Pengunjung bisa mengunjungi 11 museum yang dikelola Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta itu secara gratis pada hari ini, Rabu (22/6/2022).
Kebijakan itu tidak lain dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta ke-495 pada hari ini yang mengangkat tagline Jakarta Hajatan.
Berikut daftar 11 museum yang gratis biaya masuk pada hari ini menyambut HUT Jakarta:
- Museum Sejarah Jakarta
- Museum Joang 45
- Museum Prasasti
- Museum MH Thamrin
- Museum Tekstil
- Museum Seni Rupa dan Keramik
- Museum Wayang
- Museum Bahari
- Taman Arkeologi Onrust
- Rumah Si Pitung
- Museum Betawi Setu Babakan
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) membenarkan pihaknya menggratiskan biaya masuk bagi warga yang ingin berkunjung ke Museum Bahari di Penjaringan dan Rumah Si Pitung di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
"Benar," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Jakarta Utara Wiwik Nazali saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Museum Bahari
Kedua museum di Jakarta Utara itu memiliki kekhasan di bidang kebaharian karena lokasinya yang ada di pesisir Jakarta.
Seperti Museum Bahari, sebelumnya merupakan gedung bersejarah yang berdiri pada 1977 sebagai gudang oleh persekutuan dagang Hindia Belanda atau VOC di kawasan Pasar Ikan, Kota Tua Batavia.
Baca Juga: Hari Ini Jakarta Hajatan, Pemprov DKI Gratiskan Warga Naik LRT, MRT dan TransJakarta
Gudang yang ada di muara Sungai Ciliwung itu terdiri atas dua sisi, yakni sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai 1652-1771).
Sedangkan yang di sisi timur disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri atas empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari.
Museum Bahari menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kemaritiman bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC.
Selain itu, disajikan pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran serta ditampilkan pula koleksi biota laut, data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia.
Selanjutnya, aneka perlengkapan nelayan dan pelayaran (alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan aneka meriam), teknologi pembuatan perahu tradisional serta folklor adat istiadat masyarakat nelayan nusantara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
-
8 Mobil Niaga Bekas untuk Merintis Usaha dengan Harga di Bawah Rp 80 Juta, Cocok untuk UMKM
-
5 Fitur Bank Digital untuk Mengurangi Pengeluaran Tanpa Disadari bagi Pengguna Muda
-
Akselerasi Pembiayaan Digital, Kopra by Mandiri Hadirkan Fitur Kredit Agunan Deposito
-
Cek Fakta: Viral Klaim Siklon 97S Kepung Pulau Jawa, Benarkah Terjadi?