Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 23 Juni 2022 | 16:38 WIB
Suasana cagar budaya rumah Si Pitung di daerah Marunda, Jakarta Utara, Selasa (13/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

SuaraJakarta.id - Bagi masyarakat Betawi atau Jakarta tentunya sudah tak asing bila mendengar nama Pitung. Sosoknya kerap dijuluki sebagai Robin Hood Betawi. Lantas siapa Pitung sebenarnya?

Menurut Wakil Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Muhammad Rifky alias Eki Pitung, nama Pitung bukanlah nama perorangan atau nama pribadi.

Nama Pitung berasal dari Pituan Pitulung yang berarti tujuh pendekar yang ulung. Nama tersebut juga sering dijadikan sandi oleh mereka dalam beraksi.

"Jadi kenapa Belanda itu atau gubernur polisi, pimpinannya saat itu mencari Pitung itu kebingunan. Kok di sini ada Pitung, di sana ada Pitung, karena memang mereka bukan satu orang," kata Eki saat dihubungi Suara.com, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga: Jakarta Hajatan, Pemprov DKI Gratiskan Warga Masuk 11 Museum, di Antaranya Rumah Si Pitung

Gagasan mengumpulkan tujuh pendekar ini muncul dari seorang guru yang bernama Haji Naipin.

Tujuannya, kata Eki, untuk menumpas kebatilan dan pemerasan yang dilakukan kolonialisme Belanda terhadap masyarakat pribumi.

Alasan Naipin mengumpulkan tujuh pendekar ini sangat mendasar. Karena jika hanya ada satu orang Pitung, kemudian tertangkap, semangat juang masyarakat akan kendur.

Dari ketujuh pendekar besutan Naipin ini, lanjut Eki, ada satu orang yang dituakan sebagai pemimpin yakni Muhammad Ali Bin Jamirin. Nama Pitung kemudian melekat erat padanya.

"Nah inilah yang dipanggil Bang Pitung sebagai pimpinannya. Nah nama itu melekatlah kesatu orang itu," ungkap Eki.

Baca Juga: Terkuak! Usulan Pergantian Nama Jalan Kebayoran Lama Jadi Jalan Bang Pitung di Rawa Belong

Menurut cerita rakyat, Bang Pitung merupakan pendekar yang berjuang melawan kebatilan dan kekejaman Belanda. Ia kerap merampok rumah-rumah tuan tanah dan membagikan hasil rampokannya terhadap masyarakat miskin saat itu.

Kisah inilah yang membuat Pitung kerap dijuluki Robin Hood Betawi.

Tumbuh Besar di Rawa Belong

Nama Bang Pitung begitu melekat dengan wilayah Rawa Belong yang berada di kawasan Jakarta Barat, kata Eki, lantaran dulu ada seorang penulis naskah film yang berasal dari Rawa Belong bernama M Ardhan.

Saat itu, Ardhan menuliskan tentang legenda Si Pitung hingga akhirnya banyak dikenal orang.

Eki menyebut, tokoh Pitung atau Ali sendiri memang tumbuh besar di Rawa Belong. Namun ia mengatakan, Ali bukanlah asli orang Rawa Belong.

Wakil Ketua Bamus Betawi, Muhammad Rifky atau karib disapa Eki Pitung. [Dok Pribadi]

Rawa Belong juga dulu dijadikan tempat oleh Pitung untuk menguji ilmu. Saat itu puluhan hingga ratusan pendekar dari wilayah Jabodetabek berkumpul untuk menguji ilmu mereka di Rawa Belong.

"Rawa Belong dikenal sebagai tongkrongannya Bang Pitung, karena dulu pendekar se-Jabodetabek beruji nyali di situ, tes ilmu lah bahasanya," ungkap Eki.

Namun, dari peninggalan atau situs peninggalan Pitung sendiri tidak ditemukan di Rawa Belong.

Makam yang diriwayatkan sebagai kuburan Pitung oleh banyak orang, setelah di teliti ternyata bukanlah makam Pitung yang sesungguhnya.

"Saya juga belum menarik dasar-dasar dan situs-situs soal Pitung, dan itu gak ada di Rawa Belong sebenarnya. Bahkan makam Pitung yang katanya ada di Telkom, Rawa Belong itu, anak-anak Rawa Belong tidak mengakui itu makam Pitung," ungkapnya.

Diabadikan Jadi Nama Jalan

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengganti sejumlah nama jalan dengan tokoh-tokoh Betawi. Salah satunya Jalan Raya Kebayoran Lama yang kini berganti nama menjadi Jalan Bang Pitung.

Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Ahmad Syaropi mengatakan, jalan yang melintasi dua wilayah kota administrasi ini berubah sejak Sabtu (18/6/2022) pekan lalu.

Penggantian nama jalan tersebut sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengganti nama jalan dengan nama tokoh yang telah berjasa di wilayah tersebut.

Jalan Bang Pitung di pertigaan lampu merah Rawa Belong, Jakarta Barat, yang kini menggantikan nama Jalan Raya Kebayoran Lama, Selasa (21/6/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Sebelum diubah menjadi Jalan Bang Pitung, kata Syaropi, ada beberapa nama seperti Guru Majid dan Guru Ma'mun yang diusulkan.

Namun ada usulan tambahan dari masyarakat tentang nama Pitung itu sendiri.

"Pitung diusulkan oleh banyak sanggar silat yang ada di Rawa Belong. Sanggar silat terbanyak ya di Rawa Belong. Ada sekitar 15-16 sanggar," katanya, di Jakarta Barat, Selasa (21/6/2022).

Sejarah Pitung

Berdasarkan sejarahnya, lanjut Syaropi, Pitung merupakan tokoh Betawi yang telah banyak dikenal masyarakat. Terutama bagi mereka yang suka dengan budaya pencak silat.

"Pitung itu adalah orang yang membela kaumnya dengan cara merampok dan mencuri dan hasilnya buat masyarakat, buat dibagi-bagikan. Seperti Robin Hood lah kalau di luar (negeri). Bagi orang Betawi dia pahlawan," jelasnya.

Terkait perubahan nama Jalan Raya Kebayoran Lama menjadi Jalan Bang Pitung, kata Syaropi, prosesnya hanya membutuhkan waktu dua bulan.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More