Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 03 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Lokasi penemuan beras bansos presiden yang dikubur di lahan parkir JNE di Kelurahan Sukmajaya, Depok. [Suara.com/Arga]

"Jadi kalau dilihat dari kondisi yang ada, ini sebenarnya bukan bantuan beras saja, tapi ada tepung ada telur," kata Dadang, Selasa (2/8/2022).

Kemudian Tim Inspektorat Kemensos mencocokkan data fisik karung beras yang ditemukan seberat 20 kg dan 5 kg di lapangan.

Dadang mengatakan pada bantuan Kemensos 2020 diluncurkan untuk beras 20 kg, terdapat stiker tulisan "Bantuan Presiden Melalui Kemensos" pada karung berasnya.

Namun pada karung beras terkubur di Depok tidak ditemukan adanya stiker tersebut dari pencocokan secara fisik.

Baca Juga: Soal Bansos Dikubur di Lahan Dekat Gudang JNE, Mensos Risma: Barangnya Itu Kehujanan

Dadang mengatakan pihaknya masih belum meyakini bansos terkubur di Depok adalah milik Kemensos.

Sementara itu tentang bansos terkubur yang dilakukan, pihak Bulog telah menjelaskan bahwa mereka melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yakni PT SSI, yang melakukan kerja sama dengan pihak pengiriman JNE.

Untuk itu, tim Inspektorat Kemensos akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait temuan tersebut.

Sebab penjelasan dari pihak Bulog, kata Dadang, bantuan ini bukan hanya dari Kemensos.

"Ada juga dari Pemda pun melakukan pemberian bantuan yang sejenis ada gula, ada telur. Kalau Kemensos sendiri tidak ada telur, tidak ada tepung. Tapi di lapangan kondisinya itu bau busuk, bau telur dan segala macam," ujar Dadang.

Baca Juga: Bau Busuk dari Kuburan Bansos Presiden di Depok Ternyata Berasal dari Ini

Beras Banpres

Load More