Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 09 Agustus 2022 | 15:41 WIB
Kasatreskrim Polresta Tangerang Kompol Zamrul Aini saat ditemui di kantornya, Selasa (9/8/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Polisi menetapkan R (15) sebagai tersangka terkait tewasnya BD (15) dalam duel sesama santri di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan, penetapan tersangka usai penyidik melakukan pemeriksaan dan pelaku mengakui perbuatannya.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Zamrul ditemui di kantornya Selasa (9/8/2022).

"Pelaku ditahan di ruang khusus anak di Rutan Polresta Tangerang," terangnya.

Baca Juga: Warga Cirendeu Dihantui Ancaman Longsor, Wali Kota Tangsel ke BBWSCC: Segera Tangani

Sebelumnya diberitakan, salah satu santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam di Jayanti Tangerang tewas usai berkelahi dengan teman seangkatannya.

Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman membenarkan soal santri tewas akibat perkelahian itu.

Rokhman menerangkan, hal itu diketahui saat pihaknya mendapat laporan dari pihak RSUD Balaraja bahwa santri yang dirawat dan meninggal akibat berkelahi pada Minggu (7/8/2022).

"Ada korban meninggal dunia diantar oleh guru Pondok Pesantren Daarul Qolam. Berdasarkan keterangan guru korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri," kata Rokhman, Senin (8/8/2022).

Santri yang tewas itu berinisial BD (15), sementara terduga pelaku berinisial R (15). Mereka satu angkatan kelas X SMA di Ponpes Daar El-Qolam.

Baca Juga: Terpopuler: Roy Suryo Ajukan Jadi Tahanan Kota, Lansia Bakar Rumah Tetangga

Perkelahian itu, kata Rokhman, semula terduga pelaku mencari Dimas yang merupakan teman korban dengan mendatangi kamar korban. Saat itu, pelaku masuk ke dalam kamar dan langsung mendorong pintu kamar mandi.

Ternyata di dalam kamar tersebut ada korban yang sedang mandi. Pintu terbuka dan mengenai korban. Hal itu membuat korban kesal dan akhirnya timbul perkelahian.

"Menurut keterangan saksi, terduga pelaku menanyakan Dimas itu menanyakan jadwal. Ketika itu Dimas dengan korban sedang mandi di kamar mandi kamar 6 mereka sekamar. Terduga pelaku mendorong pintu membentur korban. Korban marah terus akhirnya berantem berdua, satu lawan satu," terang Rokhman.

Dalam duel itu, korban dan terduga pelaku bertarung sengit saling mencekik dan bergumul di lantai. Pelaku, kata Rokhman, sempat melayangkan pukulan dan mengenai mata kiri korban.

Duel itu sempat dipisahkan oleh santri lainnya. Tetapi, perkelahian susulan tak terhindarkan lantaran pelaku kesal dikatai korban.

"Korban ini masih ngata-ngatain terduga pelaku. Pelaku balik lagi menghampiri si korban, korban ketika itu sedang pakai celana tertunduk, ditendang bagian muka sebelah kiri dan jatuh. Ketika tertunduk, korban ditendang lagi bagian belakang," beber Rokhman.

Usai dihajar oleh terduga pelaku, korban terkapar dan ditemukan oleh guru dalam keadaan tak sadarkan diri. Korban kemudian dibawa ke Klinik Gita Farma, sayangnya nyawa korban sudah tak tertolong dan dibawa ke RSUD Balaraja.

Dari hasil penelusuran, Rokhman menyebut, ditemukan luka memar di sejumlah tubuh korban.

"Hasil visum belum, nanti akan disampaikan dokter forensik kepada penyidik. Tapi berdasarkan laporan Kanit Serse yang datang melihat korban di RS ada memar di mata kiri sama pundak kiri," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More