SuaraJakarta.id - Melejitnya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat terasa memberatkan bagi masyarakat, khususnya di kalangan bawah.
Siti Aisyah (23), sangat keberatan dengan kenaikan BBM bersubsidi pertalite. Bagi mahasiswa semester akhir yang juga bekerja sebagai guru bimbingan belajar (Bimbel) itu, kenaikan BBM sama saja dengan membunuh masyarakat secara perlahan.
"Apa-apa serba mahal, tapi nyari kerjaan makin susah. Jadi (pemerintah) kayak mau matiin masyarakat jadinya kalau begitu," kata Siti saat ditemui di salah satu SPBU di Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, sebagai pekerja yang masih mendapat upah di bawah UMP (upah minimum provinsi), kenaikan harga BBM membuat hidup makin sulit. Biasanya, Siti mengisi Pertalite untuksepeda motor maticnya senilai Rp300 ribu dalam sebulan. Namun dengan kenaikan harga BBM sekarang, pengeluarannya bakal bertambah besar tanpa ada kenaikan pendapatan.
Baca Juga: Ongkos Bus Bakal Naik 35 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM
"Kebetulan penghasilan masih di bawah UMR, dan menurut saya bener-bener bikin makin susah," keluhnya.
Sebelumnya, pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai Sabtu (3/9) siang.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi persnya, Sabtu (3/9).
Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain; Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Arifin juga menyebut harga Pertamax non subsidi alami penyesuaian harga, yakni dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Diminta Beri Pemahaman ke Masyarakat
Adapun Arifin menegaskan kenaikkan harga BBM ini berlaku sejak pengumuman disampaikan atau mulai pukul 14.30 WIB Sabtu.
"(Harga BBM naik) Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkan penyesuaian ini berlaku pukul 14.30 WIB," pungkas Arifin.
Berita Terkait
-
Kasus Pertamax Oplosan Bisa Jadi Momentum Peningkatan Kualitas BBM ke Standar Euro 4
-
Viral! Penampakan Mobil Dinas Pindad Prabowo "Nongkrong" di SPBU Shell
-
Rahasia Norwegia Dominasi Mobil Listrik, Indonesia Kapan Nyusul?
-
Kualitas BBM Penentu Tingkat GRK dan Pertumbuhan Ekonomi
-
Kehabisan Stok BBM, Begini Keadaan SPBU Shell Saat Inii
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Dermaga Baru PIK: Gerbang Wisata Mewah ke Kepulauan Seribu, Ancol Terancam?
-
Pramono Mau Bikin Layanan Transjabodetabek, Pengamat: 60 Persen Warga Bakal Gunakan Angkutan Umum
-
Omzet UMKM di Jakarta Justru Menurun Jelang Lebaran, Ini Penyebabnya
-
Termasuk Pedagang Taman, Rano Karno Targetkan 500 Ribu Lapangan Kerja Baru di Jakarta
-
Rano Karno Sebut 6 Taman di Jakarta Bakal Buka 24 Jam, Ini Daftarnya