SuaraJakarta.id - Dua pria paruh baya berinisial AS (53) dan ES (49) ditangkap jajaran Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya karena bersekongkol melakukan pemerasan dengan modus menyamar jadi anggota Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Bermodal mobil rental, senjata airsoft gun, dan kartu tanda anggota (KTA) TNI palsu, mereka sudah beraksi 19 kali di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan keuntungan mencapai ratusan juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut kedua tersangka memiliki peran berbeda. AS yang mengaku-ngaku sebagai anggota TNI ini berperan sebagai eksekutor alias pemeras.
Sedangkan ES selaku joki yang mencari korban secara acak.
"Mereka komplotan saling mengenal. Satu inisialnya AS peranya eksekutor dan ES peran sebagai joki," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Tabrak Mobil Orang
Dalam melancarkan aksinya, tersangka ES berkeliling jalan menggunakan mobil rental untuk mencari target korban.
Setelah itu, dia menyerempet mobil korban kemudian melakukan pemerasan dengan mengaku sebagai korban tabrak lari.
"Mereka berkeliling dengan mobil sewaan rental. Ketika temukan target mereka memepet mobil korban dan mengatakan korban telah menabrak mereka. Kemudian minta ganti rugi ke korban," tutur Zulpan.
Di saat itu, lanjut Zulpan, tersangka AS memainkan perannya. Sambil memegang senjata airsoft gun dan mengaku sebagai anggota TNI dia melakukan pemerasan hingga merampas barang-barang berharga korbannya.
"Mereka akan todongkan senpi dan mengambil barang milik korban kemudian melarikan diri," ungkapnya.
Bukti Uang Ratusan Juta
Saat mengekspose kasus ini, penyidik turut menunjukkan barang bukti uang senilai Rp299,6 juta, airsoft gun, KTA TNI palsu, hingga topi hitam bertulis Kopassus. Di samping itu kedua tersangka, yakni AS dan ES juga ditampilkan dengan mengenakan baju tahanan oranye.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut uang ratusan juta tersebut merupakan barang bukti kejahatan terakhir yang dilakukan kedua tersangka di dekat SPBU Shell, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 29 Agustus 2022.
Berdasar hasil penyidikan, Panji menyebut komplotan ini telah beraksi sebanyak 19 kali. Mayoritas kejahatan ini dia lakukan di wilayah Jakarta.
Berita Terkait
-
Bejat! Tukang Cukur di Tangerang Cabuli Anak Tiri Sejak 4 SD, S Pernah Gerayangi Korban di Samping Istri
-
Satu per Satu Geng Ferdy Sambo Dipecat dan Dibui, Karier AKPB Jerry Siagian hingga Handik Zusen di Polda Metro Berakhir
-
Terjerat Dugaan Terima Duit Judi Online, AKP Muhammad Fajar Dan 7 Anak Buahnya Terancam Dipecat Dari Kepolisian
-
Kongkalikong dengan Pelaku Judi Online, Kanit Reskrim Polsek Penjaringan AKP M Fajar dan 7 Anggotanya Resmi Ditahan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Bersih-bersih Barang Ilegal: Menteri Purbaya Tepis Tawaran Pajak dari Pedagang Thrifting
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon