Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 15 September 2022 | 18:20 WIB
Salah satu rumah di Jalan Pengadegan Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, ludes dilalap si jago merah [suara.com/Dian Rosmala]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengungkapkan ibu kota masih banyak memiliki titik rawan kebakaran. Bahkan, dari total 2.731 RW di Jakarta 400 di antaranya tergolong sebagai wilayah rawan dilalap si jago merah.

Bahkan, di antara 400 yang berisiko tinggi, 64 di antaranya termasuk kategori sangat rawan kebakaran. Sementara 2.267 RW sisanya kategori sedang dan menengah.

"Ada 64 RW yang sangat beresiko rawan kebakaran dan ada 400 rawan kebakaran, sisanya golongan sedang dan menengah," ujar Satriadi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Satriadi menjelaskan, pihaknya dalam melakukan pemetaan daerah rawan kebakaran bekerjasama dengan akademisi Universitas Indonesia (UI). Terdapat 22 variabel yang menjadi indikator penentuannya.

Baca Juga: Luka Bakar Sekujur Tubuh, Ibu dan Anak Korban Kebakaran di Cipayung Dirujuk ke RSCM

"Dari 22 variabel ada skor yang menyatakan rawan kebakaran atau tidak. Contoh variabel itu beberapa di antaranya tersedianya pos kebakaran atau tidak, adanya relawan atau tidak, APAR (alat pemadam api ringan), sumber air, kepadatan rumah, dan lainnya," jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Disaster Risk Reduction Center UI, Fatma Lestari mengatakan pihaknya sudah menyarankan Pemprov DKI agar segera melakukan tindakan mitigasi terhadap daerah rawan dan sangat rawan kebakaran itu.

"Karena permasalahan kebakaran di perkotaan tidak hanya bisa diselesaikan oleh salah satu divisi atau bagian saja. Perlu kerja sama dari semua sektor, termasuk juga akademisi, masyarakat juga menjadi sangat penting melalui gerakan warga untuk mencegah kebakaran," pungkasnya.

Load More