SuaraJakarta.id - "Saya tidak kuat lagi. Sudah pasrah, nafas enggak bisa, sudah merem pingsan." Dengan terbata-bata Angga (17), Aremania asal Watugede, Singosari, Kabupaten Malang, ini mengawali cerita Tragedi Kanjuruhan yang hampir merenggut nyawanya.
Sore itu, Sabtu (1/10/2022), Angga bersama sembilan temannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan, Malang, untuk mendukung Arema FC dalam laga derby sarat gengsi melawan Persebaya Surabaya. Angga dan kawan-kawan duduk di tribun 10.
Dukungan moril tak henti diberikan Angga dan puluhan ribu Aremania lainnya kepada para pemain tim kesayangan mereka. Sayangnya, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit, kemenangan menjadi milik tim tamu dengan skor 2-3.
Usai laga, suporter Arema mulai masuk ke lapangan. Mereka meluapkan kekecewaan karena klub kesayangannya kalah dalam laga BRI Liga 1. Sejatinya, para Aremania tersebut ingin menyampaikan dukungan kepada anak asuh Javier Roca, agar ke depannya penampilan Arema bisa lebih baik.
Namun niat para suporter tersebut dibalas dengan tindakan represif aparat keamanan. Mereka memukul mundur para suporter dengan pukulan dan tendangan. Suasana mulai berubah jadi panik atau chaos ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Angga mencoba tidak panik, walau terdengar ada imbauan dari sekitarnya untuk cepat keluar dari stadion. Ia merangkul tiga orang teman satu rombongannya, dan meminta mereka tetap tenang dan saling berangkulan.
"Awalnya ada gas air mata, terus sama merangkul teman untuk saya amankan. Ada yang bilang untuk cepat keluar, tapi saya ngomong 'Santai aja jangan panik, di sini dulu," cerita Angga saat ditemui di kediamanya Senin (3/10/2022), dikutip dari Bolatimes.com—grup Suara.com—Selasa (4/10/2022).
Awalnya Angga dan dua temannya berada di pinggir pagar tribun 10 Stadion Kanjuruhan. Namun rangkulan itu terlepas. Angga terpisah dari rekan-rekannya karena terdorong massa yang panik akibat tembakan gas air mata.
Angga yang terdorong ke tengah, sempat tertindih. Ia sudah pasrah karena tidak bisa bernafas saat tertindih. Beruntung ada suporter lain yang kemudian memanggilnya. Kata-kata itu bak mukjizat yang membuat Angga tersadar kembali dan berusaha lolos dari tindihan.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Arema: Ada Suporter Meninggal di Pelukan Pemain
"Ada orang sebelah yang memanggil saya 'Mas mas'. Di situ saya melek, saya kemudian ambil nafas. Itu masih di gate 10, masih dalam keadaan tertindih," ujarnya.
Angga mengatakan bahwa orang yang berada di bawahnya meminta tolong. Ia kemudian memegang tangan Aremania tersebut dan menguatkan bersama agar lolos dari kerumunan tindihan di tribun 10 Stadion Kanjuruhan.
"Bawah saya bilang 'Ayo mas, saya yakin kamu kuat'. Terus yang di bawah saya bebas karena mendorong dari bawah ke atas. Kata yang bawah saya 'sikut aja belakangnya kamu, saya yakin kamu bisa selamat'," jelasnya lagi.
Mendengar masukan itu, Angga mempraktekkannya. Ia sekuat tenaga mendorong orang yang berada di atasnya agar bisa lolos dari tindihan.
"Saya berusaha menyikut (sambil menggerakkan tangannya ke belakang). Atas saya sempat nggak bergerak dan yang manggil 'mas-mas' di awal juga sudah pingsan. Akhirnya saya bisa keluar setelah sikut-sikutan, kaki saya sudah kram," ceritanya lagi.
Angga mencoba menenangkan diri sembari memijit kakinya yang kram. Ketika sudah bisa berdiri, ia naik ke tribun dalam keadaan setengah sadar. Kemudian ia dihampiri dua Aremania lainnya. Mereka memberi minum kepadanya.
Berita Terkait
-
Pelatih Persis Solo Sentil Fokus Pemain usai Kalah dari Persebaya Surabaya
-
Pelatih Persebaya Ungkap Rahasia Kalahkan Persis Solo
-
Bruno Moreira Catatkan Pertandingan ke-100 Bersama Persebaya
-
Persebaya Krisis Bek Hadapi Persis Solo, Misi Bangkit Tanpa 3 Pilar Kunci di GBT
-
Kembali Perkuat Lini Tengah, Fuad Sule Siap Tampil Perdana Bersama Persis Solo Lawan Persebaya
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Berapa Kerugian Negara di Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina? Ini Kata KPK
-
Siswa Sekolah Rakyat Dibekali 6 Bahasa Asing
-
Sakit Pinggang Menyerang Anak Muda? Fisioterapis Beberkan Cara Ampuh Mengatasinya!
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Orang Toraja Jatuh Miskin Karena Pesta, PMTI: Kami Terluka
-
Kenapa Donald Trump Ancam Serang Nigeria Dengan Kekuatan Militer?