Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Selasa, 15 November 2022 | 20:44 WIB
Rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). Kekinian polisi menyebut keluarga tersebut bukan meninggal kelaparan. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraJakarta.id - Misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, mulai menemui titik terang. Di antaranya terkait penyebab kematian empat orang satu keluarga tersebut; Rudyanto (suami), Margareth (istri), Dian (anak), dan Budyanto (ipar).

Polisi menyebut satu keluarga tewas di perumahan Citra Garden 1 Extension itu bukan meninggal kelaparan. Namun, terkait dugaan paham tertentu yang dianut para korban yang jadi penyebab kematian masih diselidiki.

Dalam hal ini, penyidik masih melakukan pendalaman menggunakan metode scientific crime investigation atau penyelidikan secara ilmiah.

"Sementara bukan karena kelaparan. Tapi penyebabnya apakah karena menganut aliran tertentu atau ada hal lain ini masih didalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Benda Apa Saja yang Sudah Ditemukan dan Apa Ada Kaitan dengan Kasus?

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim pihaknya juga telah menemukan titik terang terkait kasus ini.

"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakbar, memperoleh titik terang dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," kata Hengki.

Meski demikian, Hengki tak membeberkan temuan titik terang tersebut. Dia mengklaim kekinian pihaknya masih melakukan pendalaman dengan melibatkan beberapa ahli forensik hingga psikiatri.

"Namun dalam prosesnya, butuh pendalaman lebih lanjut, yang saat ini Polda Metro Jaya melaksankan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian antara lain ahli forensik dan medikolegal, pathologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA," katanya.

"Selain kedokteran forensik Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," imbuh Hengki.

Baca Juga: Cerita Pedagang Jamu Ungkap Perubahan Sikap Dian Sebelum Tewas Sekeluarga di Kalideres

Mobil Bukan Hilang, Tapi Dijual

Load More