Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Faqih Fathurrahman
Kamis, 01 Desember 2022 | 13:36 WIB
Warga Kampung Bayam berada di dalam tenda saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta, Kamis (1/12/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara, suami Jelly, yang berprofesi sebagai nelayan yang pulang dari melaut 10 bulan sekali. Dari hasil melaut itu, suaminya membawa upah senilai Rp 7 juta.

“Kalau yang ditetapin sama JakPro kemarin kan Rp 600 ya, kita keberatan juga. Karena upah bulanan saya gak cukup segitu. Sementara suami pulang kan hampir setahun sekali,” jelasnya.

Ia berharap, pemerintah dapat memberikan solusi agar kehidupannya bisa lebih layak. Lantaran tidak mungkin ia tinggal di tenda depan pintu gerbang terlalu lama. Terlebih saat musim hujan.

“Ya kalau ujan barang-barang kebasahan. Kalau panas kaya sekarang yang kemarin basah kena ujan kita jemur,” tutupnya.

Baca Juga: Yakin Anies Baswedan Bakal Hadiri Reuni 212, Habib Syakur: Itu Gerakan Politik Kekuasaan!

Load More