SuaraJakarta.id - Menghadapi fenomena El Nino yang diprediksi melanda pada awal Juli 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sejumlah upaya untuk menekan potensi dampak kekeringan di sektor pertanian. Salah satunya dengan memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan).
Bantuan tersebut di antaranya telah disalurkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan di Desa Kebon Ayu Penarukan Daya, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun bantuan tersebut berupa rehabilitasi jaringan tersier sebanyak tiga unit, membangun embung pertanian dengan volume 700 meter kubik, membran plastik lima unit supaya air di embung tidak meresap ke tanah, JUT lima unit, traktor roda empat, roda dua, transplanter, dan pompa air.
"Kami melakukan kunjungan ke Lombok Barat untuk mengecek kesiapan menghadapi El Nino tahun 2023. Diprediksi akan terjadi penurunan produksi pertanian karena kemarau panjang. Kami dari Ditjen PSP mengecek kesiapan di lapangan dan ingin memotiviasi petani untuk menghadapi El Nino. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah merehabilitasi jaringan irigasi tersier karena akan meningkatkan ketersediaan air. Jadi, air yang sudah disediakan Kementerian PUPR dibendung di waduk atau di embung, dapat dipastikan bisa mengalir ke sawah," kata Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto.
Selain itu, Ditjen PSP Kementan juga akan membangun jalan usaha tani (JUT) di Desa Kebon Ayu. JUT akan mempermudah akses petani mengangkut hasil panen, sekaligus menekan biaya produksi.
"Pembangunan JUT ini manfaatnya untuk menekan biaya produksi supaya petani kita bergairah dalam produksi tani. Biasanya hasil tani harus dipanggul, dipikul, biayanya mahal. Kalau sudah ada JUT bisa naik motor, lebih mudah," ujar Rahmanto.
Mengenai mekanisme pengajuan pembangunan JUT di suatu lokasi dijelaskan Irmanto, diawali dengan usulan pengajuan dari petani kepada penyuluh pertanian.
"Ada mekanisme penetapan lokasi kegiatan PSP. Dimulai dengan usulan dari para petani kepada penyuluh, kemudian diusulkan kepada Dinas Pertanian. Nanti akan diseleksi prioritas untuk diberikan bantuan karena banyak sekali usulan terkait jaringan irigasi, JUT, dan alsintan," katanya.
Rahmanto berharap setelah bantuan diberikan, petani dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin agar produktivitas pertanian tetap terjaga.
Baca Juga: Dipanggil 3 Kali, Ini Alasan Mentan Syahrul Yasin Limpo Baru Penuhi Panggilan KPK
"Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan petani memanfaatkan dengan baik. Petani akan mengerjakan sarana pertanian, dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik secara berkelompok. Untuk alsintan boleh juga dimanfaatkan oleh kelompok tani lainnya, dioptimalkan penggunaannya. Dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan produktivitas pertanian, produksi bisa dilakukan meski ada El Nino, dan krisis pangan juga bisa dilalui dengan baik," tuturnya.
Kehadiran JUT di Desa Kebon Ayu akan sangat membantu peningkatan produktivitas pertanian mengingat sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani.
"Di Desa Kebon Ayu alhamdulillah masyarakat kami sebagian besar bermata pencarian pertanian, hampir 70 persen warga kami sebagai petani dan buruh tani," kata Jumarsa selaku Kepala Desa Kebon Ayu.
Kondisi jalan yang kurang memadai di Desa Kebon Ayu akan diperbaiki dengan dibangunnya JUT. Dengan tersedianya akses jalan yang baik, petani dapat menghemat waktu dan biaya.
"Lokasi JUT yang akan dibangun khusus di wilayah utara desa ini merupakan hamparan lahan seluas 70 hektare. Kita berharap ada JUT karena kalau di musim hujan di area yang sudah diwakafkan untuk JUT ini becek, banjir, sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan atau alat pengangkut. Petani kesulitan mengangkut sarana produksi maupun hasil produksi pertanian. Kita berharap dengan adanya rehabilitasi JUT ini petani dapat lebih maksimal, lebih mudah mengangkut hasil produksi pertanian," kata Kabid PSP Lombok Barat I Nyoman Sugiartha.
Dibangunnya JUT di Desa Kebon Ayu diapresiasi para petani. Rupanya, mereka sejak lama telah menunggu dibangunnya JUT.
Berita Terkait
-
Sarana Prasarana Pertanian di Bumi Panjalu Terus Ditingkatkan
-
Pemkab Purwakarta Siagakan Destana, Ada Apa?
-
Indonesia Gembira Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Peru Menderita: Begini Kondisi Negara Itu
-
Kecamatan Singajaya Bisa Produksi Porang Hingga 10 Ribu Ton, Kementan RI Akan Bangun Pabrik Pengolahan di Garut
-
Ini Dia Dampak El Nino pada Hasil Pertanian di Jawa Tengah
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Jaringan Sabu 35 Kg Asal China Terbongkar, Diedarkan dari Kos-kosan di Tangsel ke Hotel di Jaksel
-
5 Rekomendasi Panci Listrik Murah dan Aman di Bawah Rp150 Ribu, Anak Kos Wajib Punya
-
Rahasia Rumah Sejuk & Minim Perawatan: 9 Langkah Desain Rumah Anti Gerah dan Debu di Indonesia
-
Terkuak! Ini Sejarah dan Makna di Balik Nama Gultik yang Jadi 'Harta Karun' Kuliner Malam Blok M
-
5 Bedak Lokal Multifungsi: Cantik Pesta & Sehari-hari, Harga Gak Bikin Nangis