Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Senin, 25 September 2023 | 11:13 WIB
Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito. (Dok: Pemkab Kediri)

SuaraJakarta.id - Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peran-peran kaum wanita. Hal ini disampaikannya saat Pertemuan Rutin TP PKK dan organisasi wanita lain se Bakorwil I Madiun di Pendopo Panjalu Jayati pada Kamis (21/9/2023)

Menurutnya, kaum wanita dengan organisasi kewanitaan yang ada merupakan mitra kerja pemerintah yang sangat dibutuhkan terutama dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Kegiatan TP PKK, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas SDM dalam peningkatan pembangunan masyarakat,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Cicha itu.

Pihaknya mengatakan, upaya peningkatan peran serta kaum wanita tersebut dapat dilakukan melalui 10 program pokok PKK. Dimana dari tahun ke tahun, perbaikan kinerja terus dilakukan melalui 4 kelompok kerja (pokja) dan bisang sekretariat.

Baca Juga: Mas Dhito Ingatkan Jajaran Pemkab Kediri Junjung Semangat Gotong Royong

Melalui pokja I misalnya, Mbak Cicha memberikan perhatian penuh kepada anak yatim piatu. Di September 2023 ini, pihaknya mengajak sekitar 300 anak yatim untuk berlibur di Taman Safari Prigen.

Kemudian, di Pokja IV yang merupakan program kesehatan, kelestarian lingkungan dan perencanaan sehat, istri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tersebut juga melakukan berbagai program.

“Kita juga melakukan sosialisasi dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan kegiatan psikolog goes to kecamatan,” tuturnya.

Sementara itu, Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) melalui wakilnya Dewi Mariya Ulfa mengatakan peran perempuan cukup signifikan terutama untuk menyambut bandara, bonus demografi dan Indonesia emas 2045.

Karenanya, Mas Dhito berharap agar persoalan stunting juga menjadi perhatian khusus organisasi wanita tersebut.

Baca Juga: Stok Darah Aman, Mas Dhito Ajak Masyarakat untuk Rutin Donor

“Untuk mengatasi persoalan (stunting) tersebut, Pemerintah memang tidak bisa bekerja sendirian. Harus disertai dengan the power of ibu-ibu PKK dan organisasi wanita lainnya,” katanya.

Adapun dalam pertemuan rutin yang digelar setiap tiga bulan sekali tersebut juga dihadiri oleh ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) dan Gerakan Organisasi Wanita (GOW) se Bakorwil I Madiun.

Load More