SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan sistem integrasi tarif transportasi Rp 10 ribu untuk menaiki lintas angkutan umum di Ibu Kota selama tiga jam perjalanan. Namun, khusus moda Kereta Rel Listrik (KRL) belum juga masuk kebijakan ini.
Salah seorang warga bernama Amadea (25) mengaku heran lantaran KRL belum termasuk integrasi tarif itu. Berbeda dengan Transjakarta, MRT, dan LRT yang sudah menjalankan program ini sejak beberapa bulan lalu.
"Kenapa belum ya (KRL ikut integrasi tarif)? Kan sama-sama angkutan di Jakarta," ujar Amadea saat dihubungi Suara.com, Selasa (3/10/2023).
Dalam kesehariannya, Amadea menaiki KRL untuk berangkat dari Depok dan bekerja di Kembangan, Jakarta Barat. Ia tiap pagi menaiki KRL, lanjut menggunakan bus Transjakarta, dan terakhir menggunakan ojek online atau ojol.
Baca Juga: DPRD DKI Minta Heru Budi Lobi Pemerintah agar Integrasi Tarif Transportasi Berlaku Juga untuk KRL
Jika nantinya KRL termasuk dalam integrasi tarif angkutan umum Jakarta, ia meyakini akan ada opsi baru untuk perjalanannya.
"Karena kan nanti tergantung rutenya. Kalau nyambung terus mungkin harganya naik. Tapi kalau diintegrasi jadi flat Rp 10 ribu mungkin bisa lebih murah," ujarnya.
Senada dengan Amadea, Raharjo (29) juga mengaku ingin agar semua angkutan umum di Jakarta, bahkan termasuk daerah penyangga bisa menerapkan tarif integrasi untuk memudahkan masyarakat.
"Kan ada juga yang baru diresmiin LRT Jabodebek, terus sampai ke mikrolet. Kalau perlu se-Jabodetabek juga begitu diintegrasikan," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar berharap Kereta Rel Listrik (KRL) ikut kebijakan tarif integrasi transportasi Jakarta. Ia pun meminta agar Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono segera melobi pemerintah pusat.
Baca Juga: Rute KRL Bogor-Jakarta Kota dan Sebaliknya
Sejauh ini kebijakan bayar Rp 10 ribu untuk naik lintas moda baru diterapkan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Taufik berharap Heru yang juga merupakan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu juga bisa memuluskan rencana ini.
"Minta tolong Pj Gubernur agar bisa dibantu. Pj Gubernur kan orang dari pusat (Kepala Sekretariat Presiden). Ya, mnengerti lah, bagiamana. Kemenhubnya harus dihubungi, Dirjen Perkeretaapiannya juga," ujar Taufik kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Sejak beberapa tahun lalu, Pemprov DKI berkeinginan untuk mengintegrasikan tarif transportasi di Jabodetabek lewat rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Namun, BUMN PT KAI selaku induk usaha PT KCI menolak akuisisi tersebut
Karena itu, Taufik menilai sebenarnya rencana akuisisi ini tinggal bergantung pada pemerintah.
"Sebenarnya Pemprov DKI menunggu keputusan dari pusat. Kan, yang enggak mau itu dari pusat. kita sifatnya, apa yang kita inginkan bisa berjalan. Tapi mereka (pusat) agak sedikit keberatan. Mungkin banyak efeknya di mereka kalau bergabung dengan kita," ucap Taufik.
Berita Terkait
-
Viral Tangan Anak Terjepit Pintu KRL, KCI Ungkap Kronologinya
-
Pembayaran QRIS Tap di Commuter Line Baru Bisa September
-
Spek KRL Baru KAI Commuter dari China, Segera Beroperasi Layani Rute Jabodetabek
-
Pantau KRL Kini Bisa Lewat Google Maps, Ini Caranya
-
Bekasi Banjir Bandang, KAI Lakukan Rekayasa Operasional KRL
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Dermaga Baru PIK: Gerbang Wisata Mewah ke Kepulauan Seribu, Ancol Terancam?
-
Pramono Mau Bikin Layanan Transjabodetabek, Pengamat: 60 Persen Warga Bakal Gunakan Angkutan Umum
-
Omzet UMKM di Jakarta Justru Menurun Jelang Lebaran, Ini Penyebabnya
-
Termasuk Pedagang Taman, Rano Karno Targetkan 500 Ribu Lapangan Kerja Baru di Jakarta
-
Rano Karno Sebut 6 Taman di Jakarta Bakal Buka 24 Jam, Ini Daftarnya