Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Kamis, 05 Oktober 2023 | 10:34 WIB
Pelantikan pengurus baru HMI Kediri. (Dok: Pemkab Kediri)

SuaraJakarta.id - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan tiga pesan kepada organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kediri saat acara pelantikan pengurus baru periode 2023-2024 di Pendopo Panjalu Jayati, Minggu (1/10/2023) malam.

"Saya persilakan kepada adik-adik HMI jika ingin bertukar pikiran, jika ingin menyampaikan persoalan di lapangan yang kiranya ada hal-hal yang tidak tepat ataupun mengkritisi kebijakan dan memberikan masukan kebijakan terhadap Pemerintah Kabupaten Kediri, Pendopo sangat terbuka lebar," kata Mas Dhito dalam sambutannya.

Pemerintah Kabupaten Kediri selama kepemimpinan Mas Dhito selalu terbuka terhadap setiap kritik dan masukan yang membangun. Pendopo Panjalu Jayati sejak awal kepemimpinannya dibuka sebagai ruang bertemu dan berdiskusi antara pemimpin daerah dengan masyarakat.

Banyak persoalan di masyarakat berhasil dicarikan solusi bahkan diselesaikan di Pendopo Panjalu Jayati melalui forum Jumat Ngopi yang digagas Mas Dhito. Begitupula kepada organisasi pergerakan mahasiswa HMI. Diharapkan HMI dapat menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan pemerintah daerah pada ruang yang telah disediakan.

Baca Juga: Kunjungi Pembangunan Stadion di Kediri, Menpora Dito Dorong Kepala Daerah Muda Lakukan Inovasi seperti Mas Dhito

Dalam kesempatan itu, Mas Dhito mengungkapkan Kabupaten Kediri pada akhir tahun 2023 ini bakal memiliki bandara baru. Adanya bandara selain memberikan dampak positif bagi kemajuan wilayah termasuk perkembangan perekonomian tak dipungkiri akan ada pengaruh asing yang masuk ke Kabupaten Kediri.

Mas Dhito memberikan salah satu contoh pengaruh paham radikalisme. Pihaknya berharap dan mengajak HMI bisa ikut membantu pemerintah daerah dalam menetralisir dari kemungkinan masuknya paham radikalisme di Kabupaten Kediri.

Bahkan, Mas Dhito berpesan kepada HMI ketika mengetahui munculnya indikasi paham radikalisme di tengah masyarakat untuk menyampaikan langsung kepada bupati atau melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Ini harus kita jaga bersama," ajaknya.

Selain antisipasi terhadap masuknya paham radikalisme, Mas Dhito menuturkan, sebagaimana dampak kemarau panjang akibat pengaruh El Nino, Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini konsen menjaga kedaulatan pangan. Terlebih, Kabupaten Kediri menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.

Baca Juga: Fasilitasi Pengembangan Dashat, Mbak Cicha Percepat Penurunan Stunting di Kediri untuk Satu Digit pada 2024

Realita di lapangan, diakui saat ini kebutuhan pokok merangkak naik. Pemerintah daerah, lanjut Mas Dhito, dalam menjaga kedaulatan pangan tersebut terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.

"Kami tidak bisa menekan harga, kami menjaga stabilitas angka (harga) yang sudah kami tentukan, itu yang bisa kami lakukan, kalau menurunkan sudah jelas tidak mungkin," urainya.

Persoalan kebutuhan pokok itu tak dipungkiri bisa menjadi isu yang dimainkan terlebih ditahun politik. Untuk itu, pihaknya berpesan kepada HMI Kediri supaya nantinya tidak terbawa isu yang dimungkinkan bisa muncul di tingkat pusat melainkan bisa fokus terhadap persoalan di daerah.

"Kita yang ada di pemerintahan tingkat dua, di kota/kabupaten itu tidak perlu terbawa dengan hingar bingar yang ada di tingkat pusat, kita fokus saja problem Kediri saat ini, apa yang bisa kita selesaikan dan apa yang bisa kita kerjakan ke depan," tandasnya.

Load More