SuaraJakarta.id - Krisis air bersih akibat terputusnya suplai air bersih dari PAM Jaya dirasakan Samiyem. Perempuan berusia 54 tahun itu pun berusaha irit menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Warga RT 09/RW 011 Kelurahan Pengadungan, Kalideres, Jakarta Barat tersebut mengaku harus rela jarang mandi. Bila biasanya mandi sehari dua kali, Samiyem kini dua hari sekali mandi.
Mirisnya, persoalan tidak adanya pasokan air bersih tersebut sudah dialaminya dalam kurun waktu kurang lebih empat bulan belakangan.
"Habis sayang kalau beli air cuma buat mandi," ujarnya saat ditemui Suara.com di rumahnya pada Jumat (6/10/2023).
Kondisi serupa juga dialami sang anak. Bahkan karena irit air agar tidak terbuang sia-sia, sang anak terpaksa keramas di wastafel kantor tempatnya bekerja, lantaran tidak bisa mandi di rumah.
"Anak saya juga, kerja nggak mandi. Akhirnya cuma keramas aja, di wastafel kantor, habis di kantornya kan nggak ada kamar mandi untuk dia mandi," ujarnya.
Diakui Sariyem, PAM Jaya memang mengirim mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan rumah-rumah yang terdampak krisis air bersih. Namun sudah sepekan terakhir, warga sudah tidak lagi merasakannya.
Bahkan menurutnya, bantuan air yang disalurkan melalui mobil tangki sebenanya tak terlalu efektif.
Selain harus berebut dengan warga lainnya, hal itu juga memakan banyak tenaga lantaran jarak antara mobil dan rumahnya cukup jauh.
Baca Juga: Krisis Air di Ibu Kota, Warga Jembatan Lima Rogoh Kocek Lebih Dalam Buat Beli Air Gerobakan
"Kemarin itu pas ada bantuan air pakai mobil, saya cuma dapat dua galon. Capek harus gotong-gotong. Kalau yang ada motor enak, dia pakai motor," ucapnya.
Untuk bertahan mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari, Samiyem pun terpaksa merogoh ek
Dalam mencukupi suplai air bersih dalam kesehariannya, Samiyem terpaksa merogoh kocek tambahan untuk membeli air bersih dalam jeriken. Dalam satu jeriken berkapasitas 20 liter, air bersih tersebut dibanderol dengan harga Rp 2.000.
"Sehari bisa lima jeriken, itu tidak termasuk air untuk konsumsi. Untuk konsumsi itu kita beli galon isi ulang. Kalau untuk nyuci kita terpaksa laundry,” katanya.
Sementara itu, Humas RW 11 Kelurahan Pengadungan, Agung mengungkapkan bahwa putusnya suplai air bersih dari PAM Jaya ke wilayah tersebut akibat kerusakan pipa yang berada di wilayah Gedong Panjang, Tambora serta perbaikan instalasi di Hutan Kota Srengseng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Alasan kemarin ada perbaikan instalasi di Hutan Kota Srengseng. Kedua, ada kebocoran pipa daerah Gedong Panjang, daerah Kota Tua sana, dampaknya sampai sini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Mobil Bekas Keren dengan Cicilan Rp2 Jutaan, Gaya Dapat Dompet Aman
-
8 Mobil Niaga Bekas di Bawah Rp80 Juta untuk Merintis Usaha, Irit & Tahan Banting
-
10 HP Murah untuk Hindari Android Kadaluarsa, Cocok buat Pengguna Budget 1-2 Jutaan
-
7 Sneakers Lokal yang Kerennya Setara Merek Internasional, Bikin Pede Melangkah Tanpa Mahal
-
10 Mobil Bekas untuk Keluarga Muda dengan 2 Anak di Harga Ramah Dompet, Nyaman untuk Liburan