SuaraJakarta.id - Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari menyatakan, bahwa pembiakan nyamuk wolbachia di Jakarta Barat masih menunggu finalisasi memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Provinsi DKI.
"Sekarang sepertinya sudah masuk tahap final ya. Tapi memang untuk launching-nya, Jakarta Barat belum bisa, karena belum ada MoU-nya," ujar Erizon di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Ia menjelaskan, Sudinkes Jakbar siap melaksanakan pembiakan nyamuk tersebut asalkan sudah ada kesepakatan antara Pemprov dengan Kemenkes.
"Kalau nanti sudah MoU, berarti pemerintah sudah setuju, provinsi maupun kota sudah setuju. Ya kita jalan sebagai aparatur pemerintah yang menjalankan kebutuhan perintah," kata Erizon.
Untuk memastikan kesiapan jajarannya, Sudinkes Jakbar menggencarkan pelatihan kepada para kader di lapangan untuk penempatan bibit nyamuk wolbachia di lokasi yang sudah ditentukan, yakni Kecamatan Kembangan.
"Kita latih, sekarang pun lagi berjalan on-job training dengan puskesmas sama juga pihak kelurahan untuk persamaan persepsi gitu ya," kata Erizon.
Lebih lanjut, kata Erizon, metode pengembangbiakan nyamuk tersebut terbukti dapat memutus peredaran chikungunya dan zika melalui nyamuk aedes aegypti.
"Diambil bakterinya, ditularin ke nyamuk sehingga berwolbachia, dikembangbiakin tuh, jadilah dia bertelur dan jadi nyamuk dewasa. Terbukti nyamuk dewasa yang mengandung wolbachia ini tidak bisa sebagai carrier penularan di chikungunya dan zika," ujar Erizon.
Mengenai opini publik yang menyebut bahwa rumah atau lokasi pembibitan nyamuk berwolbachia adalah 'kelinci percobaan', Erizon menegaskan bahwa penentuan tempat adalah wewenang Kemenkes.
"Artinya kita sih ikuti ketentuan pemerintah ya. Pemerintah telah menetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan untuk penetapan implementasi wolbachia di lima kota terpilih, termasuk Jakarta Barat," kata Erizon.
Sebelumnya, Erizon menyebut penanganan DBD dengan nyamuk berwolbachia terbukti 77 persen efektif saat diujicoba di beberapa wilayah seperti Bantul, Sleman dan Yogya.
"Ini sudah ada implementasi, karena pilot project sudah sejak 2014 dilakukan di Sleman, Bantul, dan Jogja. Jadi karena sudah terbukti menurunkan sampai 77 persen, sehingga diimplementasikan di Lima kota (salah satunya Jakbar)," kata Erizon.
Diketahui, kasus DBD di Jakarta Barat selama Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi, namun cenderung menurun.
“Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” ungkap Erizon. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Kasus DBD Mulai Tinggi, Ini Cara Ibu Lindungi Keluarga dari Bahaya Gigitan Nyamuk
-
Mengenali Gejala dan Tanda DBD, Jangan Sampai Lengah!
-
Mengenali Gejala dan Pencegahan Chikungunya, Sedang Mewabah di Cianjur
-
Goresan Mobil? Ini Cara Mudah dan Murah untuk Membasminya tanpa Perlu ke Bengkel
-
Kisah Raja Namrud dan Nyamuk Ramai Dibahas di Tengah Heboh Gus Miftah vs Penjual Es Teh
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris
-
5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet