SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut jumlah RW kumuh di Ibu Kota belakangan terus mengalami penurunan. Hal ini terjadi usai Pemprov DKI menjalankan program Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP).
Program CAP dan CIP ini baru dibuat sejak era eks Gubernur Anies Baswedan tahun 2018. Lewat kebijakan ini, masyarakat turut dilibatkan dalam pembuatan konsep penataan permukiman hingga implementasinya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan, sejak 2018 sampai 2023, RW kumuh turun sebanyak 7,23 persen. Hal ini disebutnya sudah memenuhi target yang dibuat pada awalnya.
"Pemprov DKI melalui program CAP CIP ini sudah mengurangi luasan RW kumuh dari 2018-2023 sebanyak 16,45 persen menjadi 9,22 persen," ujar Affan kepada wartawan, Senin (29/4/2023).
"Berkurangnya RW kumuh dari 2018-2023 dari target 200 RW kami bisa merealisasikan 220," tuturnya menambahkan.
"Pihaknya juga sudah melakukan uji petik pada 21 RW di Jakarta Timur yang menerapkan program ini. Dari jumlah itu, empat RW disebut tak mengalami perubahan.
"Namun 17 RW lainnya mengalami perubahan status kekumuhan," ucapnya.
Kendati demikian, Affan menyebut data ini baru dibuat oleh pihak Pemprov DKI saja. Agar lebih valid, perlu ada penilaian dari pihak lain yang lebih kredibel, yakni Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kita kan harus jelas baselinenya, baseline awalnya adalah dari evaluasi RW kumuh, berarti nantinya yang akan menjawab apakah ini sukses atau enggak adalah evaluasi BPS untuk RW kumuh berikutnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Buka Posko Pengaduan THR, Karyawan Bisa Mengadu Ke Sini
-
Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap Selama Hari Pencoblosan 14 Februari
-
Kafe Di Jalan Tulodong Bikin Ketua DPRD DKI Geram Tak Puas Kinerja Petugas, Minta Pemprov Sidak Ulang
-
Pemprov DKI Bakal Gelar Program Pangan Murah di Seluruh Kelurahan di Jakarta, Rp100 Ribu Dapat Segini
-
Pemprov DKI Dinilai Lamban Tertibkan APK yang Melanggar, Bawaslu: Padahal Sudah Diberi Rekomendasi
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan