SuaraJakarta.id - Polres Metro Jakarta Pusat menyita 49,8 kilogram narkotika jenis sabu dalam kurun waktu 5 bulan terakhir. Barang bukti itu disita dari sejumlah kasus yang berhasil diungkap.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dalam ungkapannya kali ini, narkoba tersebut berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Seperti Palembang, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta.
“Dan yang terbaru pada tanggal 7 Mei kemarin, kami berhasil mengungkap sebanyak 15 kilogram jaringan narkotika asal Medan dan Palembang,” kata Susatyo, di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).
“Kemudian dilakukan pengembangan, juga diamankan 2 kilogram. Sehingga berdasarkan tkp wilayah pengembangannya dari Jakarta Pusat kemudian berkembang. Pengembangan di Palembang 1 kasus, Tangerang 1 kasus. Bekasi 1 kasus dan Jakarta 6 kasus dengan total sebanyak 12 TSK (tersangka),” tambahnya.
Dalam kurun waktu 5 bulan terakhir, kata Susatyo pihaknya menyita seberat 49,8 kilogram sabu.
Pada bulan Januari lalu, Satnarkoba Polres Jakpus hanya dapat menyita sabu seberat 1 kilogram.
Kemudian saat bulan Maret 21 kilogram sabu disita. Kemudian pada bulan mei ini sebanyak 26,9 kilogram.
Dalam rangkaian perkara ini, ada sekitar 85 tersangka. Namun sebagian sudah menjalani persidangan.
“Untuk yang kami hadirkan di sini adalah 12 tersangka,” kata Susatyo.
Tersangka pertama bernama Firman Faiz Mabrur dengan barang bukti 7.292 gram atau 7 kilogram, tertangkap pada bulan Maret. Irfan Arif alias Imam bin Ibrahim dengan barang buktinya 3,1 kilogram
“Kemudian Dendi Yustianda bersama sama dengan Eles Suhardi, kemudian bersama dengan Elang Mulia Lesmana dan Tedi Ferdian, ini berat 2,1 kilogram,” jelas Susatyo.
Tersangka lainnya Robby Irawan, dengan barang buktu 1,6 kilogram, Sachril Rida dan Sanawi, berat barang bukti 2 kilogram.
Kemudian Sugeng Awal Relawanto dengan berat barang bukti sabu seberat 5,2 kilogram. Arhamudin, berat barang bukti 16 kilogram, dan Sumarno, barang bukti sabu seberat 10,6 kilogram.
“Semua tersangka kami gunakan pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 juncto 132 ayat 1 UU narkotika dengan ancaman penjara 5 tahun dan maksimal hukuman mati,” pungkas Susatyo.
Berita Terkait
-
Soal Amnesti, Menkum: Kemungkinan Napi Narkoba Hanya Ada 700 Orang yang Dapat
-
Produksi Vape Narkotika Jenis Baru di Apartemen Mewah Jakpus Dibongkar, Disebut Sulit Dideteksi
-
Jaringan Narkoba Sumatera-Jawa Dibongkar! Polda Metro Sita 34 Kg Ganja di Jakarta
-
Profil AKBP Fajar Widyadharma, Eks Kapolres Ngada yang Diduga Cabuli Anak, Jual Video Syur ke Australia
-
Sosok AKBP Fajar Widyadharma dan Jejak Kejahatannya, Eks Kapolres Ngada Tersangka Kasus Pedofilia dan Narkoba!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Dermaga Baru PIK: Gerbang Wisata Mewah ke Kepulauan Seribu, Ancol Terancam?
-
Pramono Mau Bikin Layanan Transjabodetabek, Pengamat: 60 Persen Warga Bakal Gunakan Angkutan Umum
-
Omzet UMKM di Jakarta Justru Menurun Jelang Lebaran, Ini Penyebabnya
-
Termasuk Pedagang Taman, Rano Karno Targetkan 500 Ribu Lapangan Kerja Baru di Jakarta
-
Rano Karno Sebut 6 Taman di Jakarta Bakal Buka 24 Jam, Ini Daftarnya