Menurut Nezar, Buk Renteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah di Indonesia yang tak terlupakan. Bahkan, dia sendiri mengaku sangat terkesan dengan Buk Renteng tersebut.
"Peninggalan sejarah ini, saya kira kita bisa mempelajari cukup banyak di sana. Terutama soal teknologi pengairan dari Belanda. Itu sudah dibangun dari 1800-an akhir. Karena kalau tidak salah selokan Van Der Wijck (Buk Renteng) sudah dibangun sekitar 1890-an," ujar Nezar.
Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah yang airnya memanfaatkan aliran Sungai Progo itu, telah dibangun pada tahun 1909 pada era Hindia Belanda.
"Tetapi Buk Renteng ini, kalau kita lihat fungsinya mengairi kurang lebih 20 ribu hektar sawah. Berarti sejak dulu Sleman memang terkenal sebagai lumbung beras untuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan juga untuk mengairi (perkebunan) tebu yang saat ini sudah tidak ada lagi. Jadi tepat sekali untuk menjadikan Buk Renteng sebagai ikon Sleman dan juga ikon sejarah pastinya," tambahnya.
Wamen Kominfo Nezar Patria, yang juga pernah menjadi direktur di Pos IND menyampaikan, Buk Renteng merupakan ikon Kabupaten Sleman. Infrastruktur irigasi sepanjang 17 kilometer itu juga berfungsi untuk mengairi persawahan, sehingga Sleman menjadi wilayah lumbung pangan
Nezar berharap, prangko ini juga menjadi sarana promosi dan edukasi tentang pariwisata Buk Renteng untuk masyarakat. Ia juga yakin, Buk Renteng ini juga akan dikenal semakin luas hingga level internasional berkat kehadiran prangko tersebut.
"Selain sebagai benda yang digunakan untuk pos, prangko ini juga punya misi edukasi dan informasi. Tentu saja di balik prangko ada cerita. Cerita inilah yang saya kira perlu terus menerus dikabarkan. Kalau perlu Buk Renteng ini betul-betul menjadi ikon Sleman. Bukan saja untuk nasional, tetapi juga mendunia," kata Nezar.
Anggota DPR RI, Fadli Zon yang juga sebagai Ketua Umum Filateli Indonesia, mengapresiasi diterbitkan Buk Renteng dalam bentuk prangko dan sebagai kesadaran yang luar biasa. Menurut Fadli, prangko di era globalisasi ini masih relevan.
“Prangko sebagai tanda pengingat dan juga sebagai sebuah tanda peringatan. Meskipun kita berada di era globalisasi, ternyata keberadaan prangko masih relevan. Justru ketika dunia semakin digital, sesuatu yang bersifat material itu menjadi semakin berharga,” ujar Fadli.
Baca Juga: Pos Indonesia Bagikan BLT El Nino kepada 13 Ribu KPM di Bandung
Berita Terkait
-
Pola Kerja Pos Indonesia dalam Penyaluran Bansos Dinilai Efektif dan Memudahkan KPM
-
Pos Indonesia Kembali Salurkan Dana Bansos PKH dan Sembako di Mataram
-
Penyaluran Dana Bansos Sembako dan PKH di Kantorpos Tangsel oleh Pos Indonesia Capai 93%
-
PosIND Target Naikkan Penjualan Meterai Tempel dan Sosialisasi Larangan Penggunaan Meterai Palsu
-
Kejar Target Penjualan Meterai Tempel Tahun 2024, Pos Indonesia Jalin Sinergi Strategis dengan DJP
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Mas Dhito Minta Tiap SPPG di Kabupaten Kediri Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG
-
Divonis 4 Tahun Penjara, Nikita Mirzani Dipeluk Oky Pratama Dan Sebut Akan Banding
-
Alasan Sandra Dewi Mendadak Cabut Gugatan Keberatan Penyitaan Aset
-
Menkeu Purbaya Akui Songong di Awal Jabatan: Dirujak Satu Hari Saya
-
Skill Bahasa Inggris Prabowo Bikin Trump Terpukau, Jokowi Jadi Perbandingan