SuaraJakarta.id - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Welfizon Yuza menjelaskan alasan pihaknya mengganti nama Halte Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Halte Senayan Bank DKI. Kebijakan ini sempat menuai protes dari warganet di media sosial, khususnya yang menggunakan angkutan berbasis bus itu setiap harinya.
Menurut Welfizon, penamaan halte Transjakarta merupakan commercial branding yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan korporasi.
"Kolaborasi ini menjadi pendorong untuk memajukan sistem transportasi publik di Jakarta dan menunjang gaya hidup masyarakat sebagai bentuk representatif dari kota global yang berkelanjutan," ujar Welfizon dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).
Tak hanya itu, ia menyebut nama halte ini bisa meningkatkan brand awareness Bank DKI dengan memperkenalkan kembali Jakarta Tourist Pass yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi publik. Penamaan halte ini disebutnya akan berlangsung selama tiga tahun sesuai kontrak yang disepakati.
"Setiap hari kurang lebih 10.000 pengguna yang menggunakan halte ini. Kami menempatkan naming rights karena ini halte yang paling ramai," ujar dia.
Penamaan Halte Senayan Bank DKI ini juga sudah diresmikan pada Kamis (11/7/2024).
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo menjelaskan bahwa sinergi ini menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara Bank DKI dan Transjakarta dalam rangka peningkatan layanan transportasi publik di Jakarta.
"Penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI merupakan wujud nyata dukungan Bank DKI untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jakarta. Kami mempercayai, upaya ini akan mendukung peningkatan kualitas transportasi publik di Jakarta," ucap Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, dengan menjadi pemegang hak penamaan Halte Transjakarta Senayan, Bank DKI akan menjadi awal dari berbagai program kemitraan dan inisiatif strategis lainnya yang akan dijalankan Bank DKI dan Transjakarta.
Baca Juga: Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Sejumlah Rute TransJakarta Dialihkan
"Kami berharap kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik untuk kemajuan transportasi publik di Jakarta. Hal ini juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang modern dan berdaya saing," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Sejumlah Rute TransJakarta Dialihkan
-
36 Bus Tua Transjakarta Mendadak Hilang, Begini Respons Dishub DKI
-
Sudah Lewat Setahun, DPRD DKI Belum Juga Izinkan Penjualan 417 Bus Tua Transjakarta, Apa Alasannya?
-
Kena Protes Sopir Angkot, TransJakarta Setop Sementara Operasional Rute Pulogadung-Wali Kota Jakut
-
Besok Hari Pencoblosan, Bus Transjakarta Tetap Beroperasi Seperti Biasa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Yuk Cepetan Pantau 5 Link Sebar ShopeePay, Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp2,5 Juta
-
Aib Andre Taulany Terancam Dibongkar Erin yang Tak Terima Dibilang Boros
-
PTPJ Hadirkan Ekosistem Emas Berkelanjutan di Minerba Convex 2025
-
3 Sunscreen Water-Based Terbaik di Bawah 100 Ribu untuk Cuaca Panas Indonesia Saat Ini
-
Dompet Menjerit di Malam Minggu? DANA Kaget Datang Dengan Saldo Rp 279 Ribu Sekarang