SuaraJakarta.id - Komisi C DPRD Jakarta meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol meninjau ulang kebijakan penataan pedagang. Karena penataan pedagang saat ini dinilai kurang tepat dan menimbulkan ketidakadilan.
Berdasarkan laporan, terdapat kelompok pedagang yang merasa dirugikan dengan kebijakan yang diterapkan pengelola Ancol.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya mengatakan, kalau masalah utama yang dikeluhkan oleh para pedagang yakni pola pembinaan dianggap kurang tepat.
“Ada aspirasi pedagang yang disampaikan oleh Mas Tri Waluyo (anggota Komisi C), mereka merasa ada ketidakadilan dalam pembinaan,” kata Dimaz dalam keterangannya, dikutip Minggu (16/2/2025).
Baca Juga: Polisi Masih Fokus Cari Satu Korban Kapal Terbakar di Dermaga Marina Ancol
Dalam rapat Komisi C bersama pengelola Ancol pada Rabu (12/2) lalu, Dimaz mengakui masih ada kebijakan yang perlu diperbaiki. Semua pihak sepakat untuk kembali diskusi untuk menemukan solusinya.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo menyoroti adanya miskomunikasi antara pengelola Ancol dan para pedagang asongan terkait program penataan. Menurut dia, pedagang tidak setuju dengan skema yang diberlakukan PT. Pembangunan Jaya Ancol. Salah satu skema yang diprotes ialah kebijakan satu gerobak digunakan oleh dua pedagang yang harus berjualan secara bergantian.
Selain itu, sambung politisi dari fraksi PKB itu, tersapat skema pembagian keuntungan yang dirasakan tidak adil oleh pedagang. Dia pun meminta agar koperasi pedagang yang sebelumnya pernah difasilitasi oleh Ancol dihidupkan kembali.
Koperasi dimaksud telah beroperasi sejak 2006 hingga 2016. Namun mengalami perubahan sejak 2018.
“Meskipun ada penolakan, koperasi ini merupakan binaan Ancol yang telah berjalan bertahun-tahun,” kata Tri.
Baca Juga: Polisi Masih Cari Kapten Kapal dalam Insiden Kapal Terbakar di Dermaga Ancol
Menurutnya, pedagang tetap perlu mendapatkan wadah. DPRD Jakarta berharap, PT. Pembangunan Jaya Ancol dapat mengevaluasi seluruh program penataan pedagang agar tidak ada pihak yang dirugikan. Para pedagang juga tetap dapat mencari nafkah secara layak di kawasan wisata tersebut.
Berita Terkait
-
Puncak Kunjungan di Pantai Ancol Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini
-
Harga Tiket Gondola Ancol Saat Libur Lebaran 2025
-
Tiga Hari Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan di Ancol Tembus 167 Ribu
-
Ancol Targetkan 660 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran
-
Jadi Wisata Favorit Warga Jakarta, Ancol Diserbu 18 Ribu Pengunjung di Hari Kedua Lebaran
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Pemprov DKI Bakal Bangun Puskesmas di Cipedak, Legislator PKS: Alhamdulillah
-
Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
-
Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
-
Ingin Ada Tempat Berolahraga Selain di GBK, Pramono Bakal Bangun Jogging Track di Sejumlah Tempat
-
Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar