Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 17 Maret 2025 | 18:41 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat memberikan keterangan. [ANTARA/Lifia Mawaddah Putri]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku telah merekrut 15 orang untuk mengisi posisi staf khusus (stafsus) Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ia pun tak segan membocorkan sejumlah nama para pembantunya yang akan menemani selama memimpin Provinsi Jakarta hingga lima tahun mendatang.

Pramono kemudian membeberkan, koordinator stafsus akan dijabat pakar bioteknologi lingkungan dari Institut Teknologi Bandung atau ITB, Firdaus Ali.

Selain itu, mantan Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Yustinus Prastowo juga masuk dalam jajaran stafsus bentukan Pramono.

Baca Juga: Tak Pakai Lelang Jabatan, Pramono Janji Isi Semua Posisi Pejabat DKI yang Kosong Usai Lebaran

"Prof Firdaus Ali, dia koordinator staf khusus, kemudian ada Yustinus Prastowo. Kemudian ada Nirwono Joga, dan termasuk Nong (Darol)," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/3/2025).

Dari 15 stafsus, Pramono menyebut mayoritas dari mereka berlatar belakang dari kalangan profesional. Namun, ia tidak menutup adanya politisi yang bergabung.

Adapun Politisi PDI Perjuangan yang ikut dilibatkan menjadi stafsus Gubernur Pramono, seperti Chico Hakim.

Selain itu, masih ada beberapa nama yang masuk sebagai stafsus, juga sempat menjadi anggota tim transisi Pramono dan Rano Karno sebelum dilantik menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut bahwa nantinya akan ada pengumuman lebih lanjut mengenai daftar nama yang akan menjabat menjadi Stafsus Gubernur-Wagub Jakarta.

Baca Juga: Pramono Anung Sambut Baik Peluncuran Layanan QRIS TAP

"Pada waktunya, pasti saya akan mengumumkan staf khusus saya. Staf khusus saya jumlahnya 15 orang, 7 bidang, dan diisi oleh orang-orang profesional," ungkap Pramono.

Alasan Pemilihan

Pramono mengungkapkan alasannya memilih orang-orang tersebut untuk menjadi stafsusnya.

"Kenapa saya memilih orang-orang ini? Karena memang saya tentunya membutuhkan itu. Termasuk untuk urusan keumatan, keagamaan, dan ternyata DKI Jakarta membutuhkan itu," katanya.

Sebelumnya diberitakan,  tak  berselang lama setelah terpilih menjadi Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyatakan tidak akan membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) seperti yang dilakukan pendahulunya, Anies Baswedan.

Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta periode 2025-2029, Pramono Anung dan Rano Karno tampil mengenakan baju dinas di depan awak media menjelang pelantikan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (ANTARA/Luthfia Miranda Putr)

Ketika Anies menjabat sebagai gubernur dan memiliki TGUPP dengan jumlah anggota mencapai puluhan orang, banyak pihak yang menyorotinya.

Hal tersebut kemudian makin menuai polemik lantaran tim tersebut dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Saya tidak akan menggunakan atau tidak memakai apa yang disebut dengan TGUPP," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Ia mengaku ingin bekerja sama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang sudah ada.

Tak hanya itu, ia berjanji tidak berkeinginan membawa terlalu banyak orang masuk ke jajaran pemerintahannya.

"Saya terbiasa bekerja dengan ASN yang ada, siapapun ASN itu sehingga dengan demikian ini mudah-mudahan menjadi hal yang secara clear saya sampaikan kepada birokrasi yang ada di Jakarta," ucapnya.

Namun, Pramono saat itu berjanji akan tetap memiliki staf khusus berjumlah tujuh orang.

Hal tersebut, ucapnya, sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 2 tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

"Saya bukan orang yang kemudian membawa dari mana-mana orang. Untuk itu saya akan mentaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus, ya saya akan punya tujuh staf khusus tapi tentunya ada staf ahli," ucapnya.

Tujuh staf itu, disebut Pramono tidak hanya bekerja untuk dirinya saja, tetapi juga dengan Wakil Gubernur terpilih Rano Karno.

"Orangnya tentunya bukan ASN, dan adalah ada yang sehari hari ngurus saya, ngurus Bang Rano, tetapi beberapa profesional, dari tujuh orang yang ada. Saya lebih percaya memakai profesional," katanya.

Load More