Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 06 April 2025 | 13:58 WIB
Ilustrasi UMKM (Freepik.com/wtmn)

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap kondisi penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dibina lewat program Jakarta Entrepreneur. Secara keseluruhan selama bulan ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, terjadi tren positif.

Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Rante Ratu Allo mengatakan, kondisi ini dapat dilihat dari peningkatan omzet yang cukup signifikan, berkat dukungan dari berbagai program fasilitasi yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta. Bazar dan pameran yang intensif diadakan terutama di bulan Ramadan dan pra-Lebaran.

"Terdapat kebutuhan belanja keperluan lebaran bagi masyarakat yang meningkat," ujar Ratu kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

Namun, menjelang Lebaran 2025, kondisi omzet UMKM justru mengalami penurunan meski tidak signifikan.

Baca Juga: Pertama Kali Nonton Tarian Air Mancur di Monas, Rano Karno: Biasanya Saya yang Nari

Penurunan ini, menurut Ratu, disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, banyak masyarakat Jakarta yang mudik ke kampung halaman, dan kedua, kegiatan silaturahmi yang dilakukan ke rumah saudara.

"Mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap pelaku UMKM pun berkurang, terlebih kondisi masyarakat DKI Jakarta yang didominasi oleh masyarakat pendatang," jelas Ratu.

Ratu meyakini bahwa penurunan omzet tersebut hanya bersifat sementara. Setelah Lebaran Idulfitri, omzet pelaku UMKM Jakarta mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, seiring dengan kembalinya sebagian besar masyarakat Jakarta ke ibu kota. Masyarakat yang kembali bekerja maupun berlibur ke berbagai tempat wisata turut mendongkrak omzet UMKM.

Wisata-wisata populer seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kota Tua, dan Taman Mini Indonesia Indah menjadi destinasi pilihan yang mendatangkan pengunjung lebih banyak. Hal ini langsung berpengaruh pada peningkatan omset bagi pengusaha UMKM yang berjualan di sekitar lokasi wisata tersebut.

"Mengalami peningkatan jumlah pengunjung turut mempengaruhi peningkatan omset pengusaha UMKM Jakarta secara langsung," pungkasnya.

Baca Juga: Jalan Protokol Jakarta Lengang, Kadishub Sebut Kepadatan Meningkat di Hari Kedua Lebaran

Rp 300 Miliar untuk UMKM

Wisata Kuliner Ramadan BRI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyiapkan anggaran Rp300 miliar untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat. "Karena Pak Gubernur juga paham bahwa UMKM harus didukung. Selain outlet memang harus punya, tapi permodalan juga perlu,” ujar Rano. “Kita menyediakan anggaran hampir Rp300 miliar untuk UMKM," tambahnya. [Foto: Antara]

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyiapkan anggaran Rp300 miliar untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat.

“Kita menyediakan anggaran hampir Rp300 miliar untuk UMKM," ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno usai menghadiri acara Lebaran di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4) malam.

Menurut Rano, selain memiliki outlet, UMKM juga mesti didukung dengan permodalan yang sesuai.

"Karena Pak Gubernur juga paham bahwa UMKM harus didukung. Selain outlet memang harus punya, tapi permodalan juga perlu,” ujar Rano.

Adapun hingga September 2024, terdapat 264.236 pelaku UMKM yang terdaftar dalam Jakpreneur binaan Pemprov Jakarta.

Sebelumnya, Rano Karno menyebutkan penambahan waktu operasional 10 taman di Jakarta ditujukan untuk mendukung target Pemprov menciptakan 500 ribu lapangan kerja pada 2025.

Menurut dia, penambahan jam operasional yang akan segera dieksekusi dapat membuka lahan dan peluang bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berdagang.

"Taman di Jakarta ini cuman sampe jam 6 sore, malamnya gelap gulita. Nah jadi kenapa kita enggak manfaatkan itu? Karena untuk juga membuka lapangan kerja kembali lagi. Kita bercita-cita membuka 500 ribu lapangan kerja. Jadi termasuk UMKM itu juga adalah lapangan kerja," kata Rano.

Load More