Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 09 April 2025 | 17:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menerima kunjungan Gubernur Banten Andra Soni dan jajarannya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025). (Suara.com/Fakhri)

Pembahasan dengan Pramono disebutnya menghasilkan sejumlah rencana yang akan ditindaklanjuti jajarannya di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten.

"Ya secara teknis akan ditindaklanjuti hari ini, insyaallah semua yang tadi dibicarakan," pungkasnya.

Gedung-gedung pencakar langit dengan latar kabut yang diamati dari Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Sebelumnya kualitas udara di DKI Jakarta kembali memburuk setelah para pemudik kembali ke Ibu Kota.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, tercatat kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat pada Rabu (9/4/2025) pagi atau hari kedua masuk kerja.

Baca Juga: Baru Tempati Rumah Dinas, Pramono Curhat Jatuh dari Sepeda Sampai Pelipis Luka

Dilihat dari pantauan Antara, pada pukul 05.40 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) di Jakarta berada pada angka 153 dan partikel halus berdiameter 2,5 mikro meter (Particulate Matter/PM 2.5) berada di angka 58 mikrogram per meter kubik.

Sementara itu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pagi di peringkat pertama, yaitu Kathmandu (Nepal) di angka 186, kedua ada Lahore (Pakistan) di angka 183, ketiga Delhi (India) di angka 176, keempat Hanoi (Vietnam) di angka 164.

Di urutan kelima Kampala (Uganda) di angka 157. Sedangkan, polusi udara di Jakarta masuk ke dalam peringkat delapan terburuk di dunia pada hari ini.

Selanjutnya, berdasarkan Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara di lima lokasi Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) berada pada kategori sedang atau nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Beberapa titik SPKU tersebut seperti Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dengan Indeks Kualitas Udara di angka 84 dan Cempaka Putih (Jakarta Pusat) dengan Indeks di angka 79. Kemudian Kelapa Gading (Jakarta Utara) di angka 64, Kalideres (Jakarta Barat) di angka 69, dan Pulogadung (Jakarta Timur) ada di angka 71.

Baca Juga: Lebaran Pertama Pramono Sebagai Gubernur: Dari Istiqlal, Istana hingga Rumah Mega Tanpa Ganti Sepatu

Load More