Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 15 April 2025 | 09:27 WIB
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo. [Suara.com/Fakhri]

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyambut rencana perluasan layanan Transjakarta jadi Transjabodetabek. Kebijakan ini dinilai akan menambah penggunana angkutan umum di wilayah Jabodetabek.

Djoko mengatakan, perluasan layanan Transjabodetabek diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi yang memasuki Jakarta.

"Dengan rencana tersebut bisa untuk memastikan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum," ujar Djoko kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

Djoko menekankan bahwa salah satu faktor penting dalam mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi adalah menyediakan layanan angkutan umum yang menjangkau kawasan perumahan. Hal ini menjadi langkah krusial agar warga lebih memilih moda transportasi umum.

Baca Juga: Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota

Ilustrasi bus transjabodetabek. (ist)

Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menguji coba empat rute baru bus Transjabodetabek yang akan melayani wilayah dari Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Keempat rute ini sedang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

"Pertama, untuk wilayah Bekasi, akan ada layanan dari Vida Bekasi ke Cawang Jakarta. Kedua, untuk di Bogor, akan ada layanan dari Kota Wisata, Cibubur, ke Cawang, Jakarta," ujar Djoko menjelaskan rincian rute tersebut.

Lebih lanjut, Djoko menjabarkan bahwa rute ketiga dan keempat akan mencakup wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera menuju Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol, Jakarta.

Sejak diluncurkan pada 2017, layanan JR Connexion (JRC) telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Saat ini, BPTJ Kementerian Perhubungan berencana untuk menyediakan bus JR Connexion di 117 titik kawasan permukiman Jabodetabek.

"Tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani," ujarnya.

Baca Juga: Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!

Djoko juga mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pengelola Tapera (2023), terdapat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.824 perumahan di luar Jakarta perlu mendapatkan layanan angkutan umum.

Load More