Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Bagaskara Isdiansyah
Sabtu, 19 April 2025 | 12:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025). (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)

SuaraJakarta.id - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan Pemprov DKI berencana akan membangun fasilitas olahraga bagi masyarakat Jakarta. Hal itu dilakukan agar ada alternatif tempat berolahraga selain Kompleks Gelora Bung Karno atau GBK.

Pertama, Pramono berencana akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodia dan Taman Langsat. Nantinya di sana akan dibangun Jogging Track.

"Termasuk Taman Leuser, Taman Ayodia dan satu lagi Taman Langsat. Tiga taman ini nanti akan kita gabungkan. Luasnya menjadi 6,2 hektare dan itu menjadi ikon baru di Jakarta. Dan itu akan digunakan juga untuk jogging track seperti GBK tapi lebih mini," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025).

Ia mengatakan, dirinya sudah memerintahkan pihaknya untuk melakukan kajian terkait hal itu. Terlebih agar tak mengganggu lalu lintas.

Baca Juga: Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar

"Dan supaya tidak mengganggu lalu lintas, saya sudah memerintahkan untuk dipelajari apakah naik ke atas atau turun ke bawah. Segera akan kita putuskan sehingga Jakarta mempunyai banyak alternatif tempat untuk berolahraga," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung cukup senang saat mencoba bersepeda di lintasan balap Velodrome Rawamangun. (foto dok. Beritajakarta/ Pemprov DKI)

Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan ini mengatakan hal itu juga akan diwujudkan di Velodrome. Dimana Jogging Track sudah dibangun seperti di GBK.

"Kami akan membenahi supaya velodrome juga punya tempat jogging track untuk seperti di GBK. Jadi jangan hanya GBK saja, semua daerah akan kita kembangkan," katanya.

Terkait rencana itu, kata dia, dalam rangka menjadikan Jakarta khususnya wilayah TOD (Transit Oriented Development) Blok M sebagai beranda ASEAN.

"Karena saya dalam waktu dekat ini betul-betul akan menjadikan misalnya lah TOD Blok M itu menjadi berandanya ASEAN," pungkasnya.

Baca Juga: Pramono Dihujat Buntut Gowes di JLNT Casablanca, Stafsus Pasang Badan: Bukan Inisiatif Gubernur!

Sebelumnya, Pramono juga menegaskan akan menertibkan masalah parkir liar yang menggunakan jalur sepeda tak sebagaimana mestinya.

"Berkali-kali kami akan melakukan penertiban," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025).

Ia mengatakan, jalur pendestrian yang sudah baik dari era sebelumnya akan dilanjutkan. "Jadi pendestrian yang sudah baik yang sudah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya kami akan lanjutkan. Jalur sepeda akan kami rapikan," katanya.

Ilustrasi warga tengah bersiap lari di lintasan lari. (Dok: Istimewa)

Pramono pun menegaskan akan memberikan sanksi tegas bagi pihak yang menggunakan fasilitas umum tak sebagai mestinya.

"Dan kalau kemudian ada orang yang parkir. Kemudian fasilitas itu digunakan untuk bukan fungsinya tentunya kami akan memberikan sanksi untuk itu," pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, panjang jalur sepeda di Provinsi DKI Jakarta yang dibangun sejak 2012 hingga 2023 telah mencapai 313,607 kilometer (km).

Tipologi jaringan jalur sepeda berdasarkan Pedoman Bidang Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR nomor 05/P/BM/2021 tentang Perancangan Fasilitas Pesepeda bahwa Ketentuan Umum, Ketentuan Teknis, dan Kriteria Dalam Perancangan Fasilitas Pesepeda.

Antara lain jalur sepeda terproteksi (tipe A), lajur sepeda di trotoar (tipe B), lajur sepeda di badan jalan (tipe C), rambu dan marka.

Adapun tipologi jaringan jalur sepeda di Provinsi DKI Jakarta, yakni pertama, jalur sepeda terproteksi total sepanjang 32,310 km dengan rincian, terproteksi dengan "planter box" sepanjang 11,2 km, tiang kerucut (stick cone) plastik sepanjang 20,11 km dan kanstin satu km. 

Kedua, jalur sepeda di trotoar sepanjang 23,293 km dan lajur sepeda berbagi 258,004 km.

Load More