SuaraJakarta.id - Liburan sekolah selalu menjadi momen yang paling dinanti oleh anak-anak. Setelah menjalani rutinitas belajar yang padat, waktu liburan menjadi kesempatan untuk rehat dan bersenang-senang.
Namun, sayangnya, liburan juga bisa menjadi waktu yang kurang bermanfaat bila tidak diisi dengan kegiatan yang tepat.
Terlalu banyak waktu luang bisa membuat anak menjadi malas, terlalu banyak bermain gadget, atau kehilangan semangat belajar saat masuk sekolah kembali.
Lalu, bagaimana caranya agar liburan sekolah anak tetap seru tapi juga produktif?
Baca Juga: Kak Seto Sebut Pelecahan Anak Disabilitas di Ciputat 'Kejahatan Seksual Serius'
Berikut ini adalah 10 ide kegiatan yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa menambah wawasan dan mengasah kreativitas anak.
1. Membuat Jadwal Liburan yang Terstruktur
Langkah awal yang penting adalah membuat jadwal kegiatan bersama anak. Ajak anak berdiskusi tentang apa saja yang ingin mereka lakukan selama liburan.
Libatkan mereka dalam perencanaan harian, dari waktu bangun, kegiatan bermain, hingga waktu belajar ringan.
Jadwal ini akan melatih disiplin mereka dan mencegah waktu liburan dihabiskan hanya untuk tidur atau bermain gadget.
Baca Juga: Wawalkot Tangsel Desak Pelaku Pelecehan Anak Difabel di Ciputat Dihukum Berat
Misalnya, setiap pagi anak diajak untuk membaca buku selama 30 menit sebelum memulai aktivitas lain.
Sederhana, tapi sangat efektif menjaga pola belajar mereka tetap terasah.
2. Membaca Buku Sesuai Minat Anak
Liburan adalah waktu yang tepat untuk membiasakan anak membaca.
Pilih buku-buku yang sesuai dengan usia dan minat mereka, seperti buku cerita bergambar, ensiklopedia anak, komik edukatif, atau novel petualangan.
Buat suasana membaca menjadi menyenangkan, bisa dengan membuat sudut baca di rumah atau tantangan membaca satu buku setiap minggu.
Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, tapi juga memperkaya imajinasi dan pengetahuan anak.
3. Mengikuti Workshop atau Kelas Daring
Saat ini banyak kelas online atau workshop untuk anak yang bisa diikuti dari rumah.
Mulai dari kelas menggambar, memasak, menulis cerita, coding, bahkan kelas bahasa asing.
Pilih kelas sesuai dengan minat dan bakat anak. Dengan mengikuti kelas ini, anak bisa belajar hal baru secara menyenangkan tanpa merasa seperti sedang "belajar sekolah".
Orang tua juga bisa ikut menemani agar kegiatan jadi lebih seru dan mendekatkan hubungan emosional.
4. Eksperimen Sains Sederhana di Rumah
Anak-anak cenderung menyukai sesuatu yang bersifat eksploratif dan penuh kejutan. Maka, kegiatan eksperimen sains sederhana bisa menjadi pilihan tepat.
Misalnya membuat gunung berapi mini dari baking soda dan cuka, menanam kacang hijau, atau menciptakan pelangi dari air dan tisu.
Kegiatan ini tidak hanya seru, tapi juga mengasah rasa ingin tahu dan pemahaman mereka terhadap sains secara praktis.
Anak jadi lebih mudah menyerap konsep-konsep ilmiah dengan cara menyenangkan.
5. Berkebun atau Merawat Tanaman
Mengajak anak berkebun bisa menjadi pengalaman yang menenangkan sekaligus mendidik.
Anak belajar tentang siklus tumbuhan, cara merawat tanaman, serta menghargai lingkungan.
Mulailah dari hal kecil, seperti menanam cabe rawit, tomat, atau tanaman hias di pot.
Anak akan belajar tentang tanggung jawab saat mereka diminta menyiram tanaman setiap hari.
Bila memungkinkan, buat catatan pertumbuhan tanaman mereka sebagai proyek kecil.
6. Menulis Jurnal atau Buku Harian
Liburan juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan anak pada kegiatan menulis.
Dorong mereka menulis jurnal harian atau cerita pendek dari pengalaman mereka sehari-hari.
Tak perlu terlalu formal. Biarkan anak bebas menulis dengan gaya mereka sendiri.
Dengan menulis, anak belajar mengungkapkan perasaan, melatih kemampuan bahasa, dan menciptakan ide-ide kreatif.
Orang tua bisa membaca dan memberi apresiasi agar anak semakin percaya diri.
7. Bermain Peran atau Teater Mini di Rumah
Aktivitas ini sangat cocok untuk anak-anak yang ekspresif dan suka berimajinasi.
Ajak anak untuk membuat naskah sederhana, membuat kostum dari barang bekas, lalu pentaskan drama mini di rumah.
Kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan kepercayaan diri anak.
Apalagi jika dilakukan bersama teman-teman atau saudara, liburan pun jadi semakin meriah.
8. Mengunjungi Tempat Edukatif
Jika memungkinkan, ajak anak ke tempat-tempat edukatif seperti museum, planetarium, kebun binatang, atau taman sains.
Pengalaman langsung seperti ini memberikan kesan mendalam dan menambah wawasan mereka tentang dunia luar.
Sesuaikan tempat tujuan dengan usia dan ketertarikan anak. Misalnya, anak yang suka dinosaurus akan sangat antusias jika diajak ke museum geologi.
Jangan lupa ajak mereka berdiskusi setelahnya untuk memperkuat pemahaman.
9. Belajar Kegiatan Rumah Tangga
Liburan juga menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan anak keterampilan hidup (life skills).
Libatkan mereka dalam aktivitas rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring, memasak makanan sederhana, atau melipat pakaian.
Dengan begitu, anak belajar mandiri dan menghargai pekerjaan rumah yang selama ini dilakukan oleh orang tua.
Sesekali biarkan mereka menjadi "pemimpin rumah" selama satu hari — mengatur jadwal, memilih menu, dan memimpin aktivitas keluarga.
10. Bikin Proyek Kebaikan Sosial
Terakhir, ajarkan anak untuk peduli terhadap sesama melalui proyek kebaikan.
Misalnya, mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan, membagikan makanan ke tetangga yang membutuhkan, atau membuat kartu ucapan untuk lansia di panti jompo.
Aktivitas ini membangun empati anak dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini.
Mereka belajar bahwa liburan bukan hanya tentang bersenang-senang, tapi juga bisa menjadi momen untuk berbagi.
Liburan Bukan Sekadar Istirahat, Tapi Peluang Tumbuh
Liburan sekolah tak harus selalu diisi dengan bepergian atau bermain bebas tanpa arah.
Dengan perencanaan yang matang dan ide-ide kreatif, liburan bisa menjadi masa yang sangat produktif untuk mempererat hubungan keluarga sekaligus memperkaya wawasan anak.
Yang terpenting, liburan harus tetap menyenangkan bagi anak. Jangan terlalu memaksakan aktivitas seperti saat di sekolah.
Biarkan anak tetap merasa bebas, tapi dengan arah dan makna. Dengan begitu, saat liburan usai, mereka kembali ke sekolah dengan semangat baru, wawasan yang bertambah, dan hati yang bahagia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- 5 Mobil Bekas Bermesin Bandel, Harga Mulai 20 Jutaan dan Pajak Murah
Pilihan
-
Kolaborasi Ortuseight x Billpro Hadirkan Sepatu Walking Bernyawa Urban dan Filosofis
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda Paling Dicari 2025: Irit Bahan Bakar, Tangguh Segala Medan
-
Eks Pelatih Asnawi Mangkualam: Pemain Belanda Banyak Bantah, Gak Punya Mental Juara
-
7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Termurah Terbaik, Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
Terkini
-
10 Film Song Joong-ki, Alternatif Seru Menemani Akhir Pekan: Dari Romantis, Fantasi, hingga Mafia!
-
Apa itu Gerakan Non Blok Indonesia? Ditegaskan Prabowo Depan Presiden Putin
-
10 Ide Kreatif Isi Liburan Sekolah Anak: Eksperimen Sains Sampai Proyek Kebaikan
-
Klaim 5 Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Akhir Pekan, Begini Caranya!
-
Daripada Menunggu BSU yang Tak Kunjung Cair, Mending Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini!