- Kekayaan Haji Isam & keluarga di bursa saham tembus Rp32 triliun setelah naik Rp17,89 T dalam 2 pekan.
- Kenaikan harta didorong reli saham PT Jhonlin Agro Raya (JARR) yang meroket hingga 490% sepanjang 2025.
- Haji Isam, lahir di Bone, memulai karier dari nol sebagai tukang ojek dan sopir truk sebelum sukses.
SuaraJakarta.id - Nama Samsudin Andi Arsyad, atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, kembali menjadi sorotan utama di dunia bisnis dan pasar modal Indonesia.
Kekayaan 'Crazy Rich' asal Kalimantan Selatan ini meroket tajam, bertambah Rp17,89 triliun hanya dalam dua pekan, membuat total hartanya yang terikat di bursa saham kini menembus angka fantastis Rp32 triliun.
Lonjakan kekayaan ini didorong oleh performa luar biasa saham-saham emiten yang terafiliasi dengannya.
Kenaikan signifikan ini terjadi tidak lama setelah Haji Isam menerima anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu pendorong utama pundi-pundi Haji Isam adalah melesatnya harga saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).
Saham emiten sawit miliknya ini terbang hingga 490% sepanjang tahun 2025, mencapai level Rp1.830 per saham.
Kenaikan drastis ini bahkan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham JARR untuk meredam volatilitas.
Berdasarkan data prospektus IPO JARR, Haji Isam merupakan pengendali utama melalui PT Eshan Agro Sentosa (EAS) yang menguasai 86,64% saham JARR.
Dengan kepemilikan tidak langsung ini, kekayaan Haji Isam yang terikat di saham JARR saja diperkirakan mencapai Rp13,33 triliun, melonjak dari posisi Rp7,8 triliun dua minggu sebelumnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Perusakan Polsek dan Polres Jakarta Timur
"Harta kekayaan Haji Isam dan keluarga tercatat melesat dan mengalami kenaikan Rp 17,89 triliun dalam dua pekan terakhir menyusul reli saham-saham emiten miliknya," ungkap laporan tersebut.
Tak hanya JARR, kekayaan keluarga Haji Isam juga ikut terkerek naik berkat reli saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), emiten sawit yang kepemilikannya tercatat atas nama kedua anaknya, Liana Saputri dan Jhony Saputra.
Profil Haji Isam: Dari Tukang Ojek Menjadi Konglomerat
Di balik gelimang harta triliunan, kisah hidup Haji Isam adalah potret kerja keras yang dimulai dari nol.
Lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 1 Januari 1977, ia merantau ke Kalimantan dan memulai kariernya dari profesi yang jauh dari kemewahan.
Sebelum membangun kerajaan bisnisnya, Haji Isam pernah menjalani berbagai pekerjaan kasar, mulai dari tukang ojek, sopir truk pengangkut kayu, hingga buruh muat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?
-
5 Jebakan Psikologis Beli Sekarang Bayar Nanti yang Bikin Boros
-
7 Sepatu Lari Pintar untuk Analisis Lari Lebih Akurat, Solusi bagi Pelari Modern