- Aksesnya ke situs tentang bunuh diri hanya untuk tujuan mempelajari kasus
- Perilaku Arya berubah-ubah dalam perjalanan dengan taksi
- Kapolri menyatakan Polri terbuka menerima masukan dari pihak mana pun
SuaraJakarta.id - Pengacara Keluarga Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kemlu Arya Daru Pangayunan (ADP), Dwi Librianto, membantah bahwa kliennya memiliki keinginan untuk bunuh diri pada tahun 2013.
Dwi mengatakan bahwa pada tahun 2013, Arya Daru tengah berada di Myanmar untuk menangani kasus human trafficking (perdagangan manusia).
Bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sehingga membuka situs. Karena ingin mempelajari mengenai bunuh diri.
“Kami juga tahu persis bahwa dia ini membuka website (situs) tentang bunuh diri itu kaitannya dengan memang dia mau tahu kalau orang mau bunuh diri seperti apa. Jadi, tidak ada kaitannya,” katanya dikutip di Jakarta, Selasa 16 September 2025.
Selain itu, pihak pengacara juga menduga keberadaan Arya Daru di rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) karena panik usai diikuti oleh orang tidak dikenal.
Hal itu, kata Dwi, ditunjukkan dengan Arya yang meninggalkan tasnya saat meninggalkan Gedung Kemlu.
“Karena jelas-jelas dia agak panik waktu di taksi. Dia bilang ke bandara, lalu dia bilang ke kosan, lalu akhirnya ke Kemlu,” ujarnya.
Lebih jauh, Dwi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan surat permohonan bantuan pengungkapan misteri kematian Arya Daru kepada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada 28 Agustus 2025.
Namun, hingga kini pihak keluarga masih menunggu jawaban surat tersebut.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Anak di Pondok Pinang Dihentikan! Ini Alasan Polisi
Adapun Kapolri telah menyatakan bahwa Polri terbuka menerima masukan dari pihak mana pun terkait kematian Arya Daru.
Kapolri mengatakan bahwa keterbukaan itu termasuk Mabes Polri dan pihak eksternal yang siap dilibatkan untuk memberikan pendampingan dalam penanganan kasus ini.
“Agar peristiwa yang terjadi betul-betul bisa terang benderang, terungkap, serta bisa dipertanggungjawabkan secara saintifik dan tidak terbantahkan kepada keluarga korban dan publik,” ujarnya.
Sebelumnya, Ahli Digital Forensik Ditressiber Polda Metro Jaya Ipda Saji Purwanto mengatakan bahwa hasil digital forensik dari ponsel lain milik Arya Daru.
Ditemukan bahwa diplomat tersebut pernah mengirimkan surel ke badan amal yang menyediakan layanan masalah kejiwaan.
“Alamatnya adalah daru_j@yahoo.com dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri,” kata Saji.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
8 Mobil Bekas yang Aman Dipakai Saat Banjir dan Lewati Jalan Rusak
-
Cek Fakta: Viral Luhut Biarkan China Mengelola Bandara Morowali, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Indonesia Gelontorkan Rp16,7 Triliun untuk Pulihkan Hutan Brasil, Benarkah?
-
10 Mobil Tua 90-an yang Kini Jadi Investasi Menguntungkan, Harganya Terus Naik
-
Cek Fakta: Viral Foto Disebut Proses Pembuatan Patung Megawati, Benarkah?