Muhammad Yunus
Rabu, 17 September 2025 | 06:35 WIB
Ilustrasi harga beras di Pasar Klandasan, Balikpapan. [Ist]

SuaraJakarta.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan harga beras mulai turun di 150 kabupaten dan kota se-Indonesia, seiring hasil panen melimpah serta distribusi pangan yang berjalan lebih lancar dibanding sebelumnya.

"Alhamdulillah beras ini sekarang sudah berangsur-angsur turun di 150 kabupaten dan kota," kata Wamentan dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa 16 September 2025.

Ia menegaskan penurunan harga beras ini merupakan cerminan koordinasi hulu-hilir, sebab meski Kementan fokus di produksi, pihaknya tetap turut memantau distribusi karena sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga pangan nasional.

Sudaryono menjelaskan Presiden Prabowo Subianto juga kerap menanyakan perkembangan harga beras, sehingga kementeriannya terus melakukan pemantauan, termasuk memastikan data lapangan selaras dengan upaya stabilisasi harga oleh pemerintah pusat.

"Sebetulnya kami fokus di produksi, tapi karena hilir ini sangat berkaitan dengan hulu, maka kami juga ikut memonitor masalah ini (harga beras) termasuk juga Bapak Presiden selalu menanyakan hal ini kepada kami," ujarnya.

Dikatakan pemerintah memonitor satu per satu daerah yang harga berasnya masih tinggi, kemudian Bulog menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium sesuai kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, Bulog kini tidak hanya berfokus pada beras SPHP, tetapi juga mengisi pasar dengan beras premium untuk kalangan tertentu, agar pilihan masyarakat semakin beragam sesuai preferensi kualitas beras.

Sudaryono menegaskan keberadaan beras premium penting karena sebagian masyarakat membutuhkan kualitas lebih tinggi, sehingga Bulog memiliki dua peran sekaligus, yakni menjaga stabilisasi harga dan memenuhi kebutuhan komersial.

"Jadi Bulog ini tidak hanya fokus di SPHP, tapi juga memberikan substitusi beras premium," ucap Wamentan.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga Pangan, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Gelar GPM

Ia menilai strategi ganda itu memberi peluang menekan harga beras sekaligus menjaga ketersediaan, mengingat masih ada wilayah dengan harga tinggi yang perlu diintervensi lebih intensif oleh Bulog dan pemerintah.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap stabilitas harga beras dapat terjaga di seluruh daerah, petani tetap terlindungi, dan masyarakat memiliki akses terhadap pilihan beras sesuai daya beli masing-masing.

"Sekarang Bulog dua mesin, mesin SPHP sebagai bagian dari stabilisasi harga beras, di sisi lain juga mengisi sisi komersilnya yaitu untuk beras premiumnya," imbuh Wamentan.

Perum Bulog sendiri memastikan tidak ada kelangkaan beras, baik untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium, di toko ritel modern, dalam kondisi aman.

Dalam inspeksi mendadak oleh Bulog bersama Satuan Tugas Pangan Polri di Alfamart, Indomaret, dan Grand Lucky di kawasan Radio Dalam, Jakarta, Minggu (14/9), Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penyaluran beras SPHP berjalan lancar dan stok yang selalu terjaga.

"Jadi kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya, maupun di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, NTT, termasuk juga yang ada di Maluku maupun yang ada di Papua," kata Rizal.

Menurut dia, beras-beras tersebut, khususnya SPHP dijual dengan harga sesuai dengan ketentuan pada Rp62.500 per 5 kilogram.

Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional dilansir di Jakarta, Selasa pukul 22.00 WIB, harga beras premium mencapai Rp16.042 per kg turun dari sebelumnya Rp16.144 per kg.

Lalu, beras medium di harga Rp13.901 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.040 per kg; lalu beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.569 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.567 per kg.

Load More