- Lokasi Car Free Day di Jakarta harus diperbanyak
- Jakarta menjadi salah satu dari lima kota di Indonesia yang masuk kategori tak sehat
- Pemprov DKI Jakarta juga gencar membangunu taman
SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB/Car Free Day) dilakukan di lima kota administrasi Jakarta.
Untuk membantu memperbaiki kualitas udara kota yang sering masuk kategori tak sehat di Indonesia.
"Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi," kata Rano di Jakarta, Kamis 25 September 2025.
Dia mengakui Jakarta menjadi salah satu dari lima kota di Indonesia yang masuk kategori tak sehat selain Semarang dan Riau.
Hal ini sebuah realitas yang harus ditindaklanjuti.
Adapun Kamis siang ini, laman IQ Air mencatat indeks kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat yakni pada poin 165.
Dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 75,5 mikrogram per meter kubik atau 15,1 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Oleh karena itu, selain melalui kegiatan CFD untuk menurunkan emisi gas yang berkontribusi pada perbaikan kualitas udara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mengupayakan berbagai hal salah satunya membangun taman.
"Mengapa kami membangun taman-taman, karena berdasarkan undang-undang Jakarta ini 30 persen harus ada ruang terbuka hijau. Sekarang baru 5 persen. Itu salah satu usaha, tentu memerlukan pengorbanan untuk segera membangun," kata Rano.
Baca Juga: Festival Jazz Tertua di Asia Tenggara Kembali Guncang Jakarta 2025
Pemprov DKI Jakarta saat ini membangun Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan yang tidak hanya akan menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga mengelola tata air kawasan untuk membantu pengendalian banjir.
Taman tersebut juga dapat memperkuat fungsi ekologis, sekaligus memperhatikan nilai sejarah dan budaya lokal.
Proyek pembangunan taman ini bukan sekadar renovasi taman, melainkan juga merupakan bentuk “rebirth” atau kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
Terkini
-
Jakarta Darurat Polusi! Rano Karno Usul Car Free Day di Seluruh Kota
-
Sentil Capres Lain, Rocky Gerung: Mahfud MD Satu-satunya yang Penuhi Syarat Fundamental
-
5 Link Aktif DANA Kaget Dan Cara Klaim Saldo DANA Gratis
-
Rizky Ridho Hengkang? Pelatih Persija Buka Suara Soal Transfer ke Luar Negeri
-
11 Ilmuwan BRIN Masuk Top 2% World Ranking Scientist