Rully Fauzi
Minggu, 09 November 2025 | 14:05 WIB
Awarding Night International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34 di MGP Space, SCBD Jakarta, Sabtu (8/11/2025). [dok. pribadi]
Baca 10 detik
  • Taman Safari Indonesia (TSI) resmi menutup rangkaian International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34 melalui malam penghargaan Awarding Night.
  •  Mengusung tema "The Picture of Nature’s Secret".
  • Ajang ini jadi puncak apresiasi bagi para insan kreatif yang telah berkontribusi dalam pelestarian satwa melalui karya visual inspiratif.

SuaraJakarta.id - Taman Safari Indonesia (TSI) resmi menutup rangkaian International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34 melalui malam penghargaan Awarding Night yang digelar di MGP Space, SCBD Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Mengusung tema "The Picture of Nature’s Secret", ajang ini jadi puncak apresiasi bagi para insan kreatif yang telah berkontribusi dalam pelestarian satwa melalui karya visual yang inspiratif.

Selama lebih dari tiga dekade, IAPVC telah menjadi bagian dari perjalanan Taman Safari Indonesia dalam menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan satwa liar dan keindahan alam.

Tahun ini, IAPVC berhasil mengumpulkan 26.291 karya foto dan video dari 9.115 peserta, meningkat 10% dibanding tahun 2024 lalu.

Peningkatan ini mencerminkan tumbuhnya kesadaran publik terhadap pentingnya konservasi satwa, sekaligus menunjukkan bahwa kamera dan smartphone kini telah menjadi medium bagi masyarakat untuk bersuara dan menyuarakan pesan pelestarian alam.

Melalui ajang ini, Taman Safari Indonesia terus mendorong lahirnya karya-karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan inspiratif bagi generasi masa depan. Kegiatan ini juga mampu jadi acuan dalam peningkatan kunjungan wisatawan di setiap daerah penyelenggara IAPVC.

"Setiap karya yang kami terima seakan berbicara tentang perjuangan, keindahan dan harapan. Karya para peserta mengingatkan kita bahwa konservasi bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tapi gerakan bersama yang lahir dari kreativitas dan kepedulian," kata Aswin Sumampau, Presiden Direktur Taman Safari Indonesia Indonesia.

Salah satu juri IAPVC 2025, Arbain Rambey, fotografer senior yang dikenal atas karya-karya jurnalistik dan dokumenternya, menyampaikan apresiasinya kepada para peserta dan pemenang atas dedikasi mereka dalam menghadirkan karya yang tidak hanya indah secara visual, namun juga memiliki kedalaman makna.

"Saya melihat bagaimana para peserta tahun ini tidak sekadar memotret satwa, tapi juga menangkap cerita di balik setiap gerak dan tatapan. Bukan hanya soal keindahan gambar, tapi soal keberanian untuk bercerita dan menyentuh hati orang lain," ujar Arbain Rambey.

Karya milik Adhitiya Wibhawa, berhasil meraih Grand Prize IAPVC 2025, menampilkan potret seekor elang dengan pencahayaan yang dramatis dan komposisi yang kuat.

Dengan latar gelap yang kontras terhadap sorotan lembut di kepala dan sayap sang elang, foto ini menghadirkan nuansa agung, misterius, sekaligus emosional.

Lewat pendekatan visual yang minimalis namun sarat makna, Adhitiya berhasil menangkap lebih dari sekadar citra satwa, ia menghadirkan esensi ketenangan, kekuatan, dan kesunyian alam liar.

Dewan juri menilai karya ini sebagai representasi mendalam dari hubungan manusia dengan alam; rapuh, namun penuh kebijaksanaan dan harapan.

Para pemenang tidak hanya memperoleh penghargaan prestisius, tetapi juga hadiah spektakuler termasuk satu unit mobil listrik Wuling Air EV Lite dan total hadiah senilai ratusan juta rupiah.

Namun lebih dari itu, mereka menjadi bagian dari generasi baru wildlife storytellers untuk menyalakan semangat baru dalam pelestarian alam dengan empati dan tanggung jawab.

Load More