Tak Pernah Lihat Bobby Berkeringat, Wajar Jika Ada Kader PDIP Menolak

"...Karena Bobby tak pernah berjuang, berkeringat, dan berdarah-darah di partai. Itulah politik,

Agung Sandy Lesmana | Novian Ardiansyah
Rabu, 02 September 2020 | 14:42 WIB
Tak Pernah Lihat Bobby Berkeringat, Wajar Jika Ada Kader PDIP Menolak
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution mengunjungi ruang Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. (Suara.com/Novian)

SuaraJakarta.id - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menanggapi perihal adanya empat kader PDI Perjuangan yang dipecat karena menolak hasil keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri yang mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Medan.

Menurutnya, keempat kader partai banteng moncong putih yang pecat karena menolak pilihan pimpinan partai merupakan korban dari politik dinasti.

Dia menganggap suara kader yang menolak memiliki alasan karena Bobby dinilai tidak pernah berjuang dan berkeringat, namun ujug-ujug dicalonkan.

"Itu lah korban dinasti politik. Wajar jika mereka kader PDIP Medan menolak pencalonan Bobby. Karena Bobby tak pernah berjuang, berkeringat, dan berdarah-darah di partai. Itulah politik, kadang yang benar menjadi salah, yang berjuang di partai dan menolak menantu Jokowi yang dipecat," tutur Ujang dihubungi Suara.com, Rabu (2/9/2020).

Baca Juga:Dipecat Gegara Tolak Menantu Jokowi, 4 Kader PDIP Korban Dinasti Politik?

Ujang berujar, PDI Perjuangan pun mau tidak mau memang harus memecat para kader yang menyuarakan penolakan terhadap Bobby. Karena jika penolakan dibiarkan, dilematis bagi PDI Perjuangan yang hendak memenangkan Bobby sebagai wali kota Medan di Pilkada 2020.

"PDIP sendiri dalam dilema. Jika penolakan tersebut dibiarkan akan mengganggu proses pemenangan Bobby jadi wali kota Medan. Karena di saat yang sama Bobby harus menang. Itulah risiko politik, melawan dan dipecat," kata Ujang.

Ia mengatakan, tidak ada yang salah dari apa yang disuarakan kader dengan menolak kehadiran dan pencalonan Bobby. Hanya saja, penolakan mereka itu kemudian dianggap melawan keputusan DPP PDI Perjuangan di mana rekomendasi terhadap Bobby diberikan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Kader yang melawan kebijakan partai dianggap indisipliner, makanya dipecat. Walaupun para kader tersebut menyuarakan kebenaran," ujar Ujang.

Lawan Perintah Megawati

Baca Juga:Tolak Menantu Jokowi yang Diusung Megawati, 4 Ketua PDIP di Medan Dipecat

PDIP telah memecat empat ketua partai di jajaran Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kota Medan, Sumatra Utara lantaran membangkang terhadap keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim membenarkan pemecatan dan pergantian ketua di tingkat anak cabang partai di Medan tersebut.

"Hari ini kami sudah melakukan pengangkatan Pelaksana harian (Plh) terhadap ketua PAC yang baru di 4 PAC di Medan itu," kata Hasyim saat mendampingi Bobby Nasution, Selasa (1/9/2020).

Dijelaskan Hasyim, keputusan penggantian empat Pengurus Anak Cabang (PAC) di jajarannya itu buntut dari penolakan mereka terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang mengusung Bobby Nasution sebagai calon di Pilwalkot Medan.

Adapun empat ketua PAC yang diganti dan dipecat tersebut adalah PAC Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Selayang dan ketua PAC Medan Johor.

"Hal ini akibat dari ketidak patuhan mereka sebagai pengurus partai terhadap keputusan yang telah dikeluarkan DPP partai," ujarnya.

Menurutnya, setelah pemecatan empat ketua tingkat PAC tersebut, dia memastikan seluruh kader PDI Perjuangan di Kota Medan masih solid memenangkan mantu Jokowi, Bobby Afif Nasution.

Dirinya berharap, setelah peristiwa tersebut, tidak ada lagi kader atau pengurus partai yang melakukan manuver politik yang menentang keputusan DPP.

"Kami harapkan ke depan tidak ada lagi yang mengatasnamakan kader atau pengurus partai melakukan aksi-aksi yang sama. Itu hanya segelintir orang, bahkan hanya 4 orang itu aja," ungkapnya.

Bobby Apresiasi

Menanggapi keputusan tersebut, Bobby Afif Nasution mengaku sangat sepakat dan mendukung keputusan yang telah diambil oleh DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

"Ya, saya kan dua hari yang lalu baru selesai sekolah partai di PDIP. Dalam pembukaan sekolah partai tersebut, ibu ketua umum sudah menegaskan bahwa apapun keputusan yang keluar, itu adalah keputusan dari DPP Partai. Dan DPP partai yakni ibu ketua umum Megawati Soekarnoputri adalah hasil dari Kongres," kata Bobby menanggapi pemecatan tersebut.

Menurutnya, sebagai seorang kader partai, apapun keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Pusat PDI Perjuangan, akan ia taati.

"Dan keputusan beliau harus kita ikuti, taati, mulai dari tingkat DPP, DPD, PAC bahkan sampai seluruh kader," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah kader yang mengatasnamakan kader PDI Perjuangan dari 11 PAC menggelar aksi penolakan terhadap pencalonan Bobby Nasution di Pilwalkot Medan.

Dengan membawa spanduk, mereka menentang keputusan partai yang telah merekomendasikan mantu Presiden Joko Widodo itu sebagai calon dari PDIP.

"Bobby NST calon karbitan yang dipaksakan bagaimana nanti nasib Kota Medan" begitu petikan kata-kata salah satu spanduk.

Ternyata aksi menentang keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersebut berbuntut panjang. Empat ketua PAC yang berhadir dalam aksi liar itu didepak dan diganti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak